4.989 Rumah di Bogor Buang Tinja Langsung ke Sungai Ciliwung

Sabtu, 6 April 2019 08:10 WIB

Bilik kakus buatan diatas kali atau sungai yang lebih dikenal sebagai "helikopter" masih marak di Desa Sangiang, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang yang masih memiliki kebiasan buang air besar di sungai. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Bogor - Ribuan rumah di Kota Bogor masih membuang tinja langsung ke Sungai Ciliwung. Temuan itu diungkap Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Kota Bogor yang meneliti ribuan rumah yang berdiri di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

Baca: Tinja Warga Jakarta Disulap Jadi Air Bersih dalam Setengah Jam

Penelitian KPC menunjukkan 4.989 rumah di Kota Bogor membuang tinja langsung ke Sungai Ciliwung.

Ketua KPC Kota Bogor Een Irawan di Bogor, Jumat menjelaskan, ribuan rumah ini tersebar di 13 kelurahan yang lokasinya bertepatan dengan DAS Ciliwung.

Meski, mayoritas rumah itu memiliki jamban, tapi tak satupun yang memiliki septic tank, sehingga tinja dari jamban langsung dialirkan ke sungai.

Deretan rumah warga di bantaran aliran sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019. Deretan rumah tersebut selain bisa membahayakan warga karena longsor dan banjir juga tampak terlihat kumuh dan semrawut. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

"Mereka rata-rata punya toilet di rumahnya. Tapi paralonnya langsung ke Ciliwung," ungkapnya saat diwawancarai usai acara Focus Group Discussion (FGD) terkait langkah penyelamatan Sungai Ciliwung.

Dirinci berdasarkan kelurahan, jumlah rumah yang membuang tinja ke sungai terdiri atas atas 183 rumah di Sindang Rasa, 360 rumah di Katulampa, 257 rumah di Tajur, 514 rumah di Baranangsiang, 663 rumah di Sukasari.

Berikutnya, sebanyak 663 rumah di Babakan Pasar, 828 rumah di Sempur, 803 rumah di Bantarjati, 113 rumah di Tanahsareal, 918 rumah di Cibuluh, 188 rumah di Kedung Badak, 157 rumah di Kedung Halang, dan lima rumah lainnya berada di Sukaresmi.

Selain tinja, ribuan rumah di Kota Bogor Jawa Barat ini juga membuang sampah rumah tangganya ke Sungai Ciliwung. Jumlahnya lebih besar daripada rumah yang membuang tinja ke Ciliwung.

Tercatat, ada sekitar 5.652 rumah di Kota Bogor yang masih membuang sampahnya ke Ciliwung.

Foto udara aliran Sungai Ciliwung di kawasan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 7 Febrauari 2019. Pemprov DKI Jakarta akan melanjutkan normalisasi Sungai Ciliwung yang sempat terkendala pembebasan lahan pada Tahun 2018 untuk mengatasi banjir di Ibukota. ANTARA

Deputi Direktur Administrasi Seameo Biotrop Zulhamsyah Ilham mengatakan, pencemaran Sungai Ciliwung oleh kotoran manusia membawa dampak buruk. Termasuk berkurangnya jumlah oksigen di air lantaran terjadi penyuburan berlebih.

"Akan meningkatkan jumlah biomassa dari fitoplankton. Ketika terjadi jumlah yang besar akan mengakibatkan defleksi oksigen, atau pengurangan jumlah oksigen yang cukup besar," ujarnya.

Akibat dari berkurangnya jumlah oksigen di sungai Ciliwung, akan membuat ikan-ikan di dalamnya mati.

Baca: PAL Jaya: Pencemaran Air di DKI oleh Bakteri E.Coli Sudah Parah

Selain itu, menurutnya lagi, dalam tinja manusia terdapat bakteri E.coli. Jika tercampur dengan air Sungai Ciliwung, bakteri ini bisa mengakibatkan diare bagi orang yang mengonsumsi meski airnya dimasak. "Mereka harus tahu apa yang mereka buang berdampak pada diri mereka sendiri," kata Zulhamsyah.

Berita terkait

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

11 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

29 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Hutan Kota UI, Kampus Komitmen Pertahankan Dominasi Kawasan Hijau 70:30

38 hari lalu

Hutan Kota UI, Kampus Komitmen Pertahankan Dominasi Kawasan Hijau 70:30

Keberadaan Hutan Kota UI dan komitmen kawasan hijau itu diangkat saat masyarakat global memperingati Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada 21 Maret.

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

41 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

44 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Viral Mobil Tinja Buang Muatan dari Atas Jembatan ke Sungai Cisadane di Bogor, Ternyata Air Lumpur

46 hari lalu

Viral Mobil Tinja Buang Muatan dari Atas Jembatan ke Sungai Cisadane di Bogor, Ternyata Air Lumpur

Kontraktor Perumda Tirta Pakuan jelaskan kenapa angkut limbah pakai mobil tinja. Termasuk sudah izin aparat setempat untuk buang ke Sungai Cisadane.

Baca Selengkapnya

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya

Bocah 6 Tahun Terpeleset di Kali Ciliwung Saat Mencari Ikan, Ditemukan dalam Kondisi Tak Bernyawa

1 Januari 2024

Bocah 6 Tahun Terpeleset di Kali Ciliwung Saat Mencari Ikan, Ditemukan dalam Kondisi Tak Bernyawa

Bocah tersebut bersama teman-temannya hendak mencari ikan di Kali Ciliwung. Terpeleset lalu tenggelam.

Baca Selengkapnya

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya