Air Kali Sunter Berubah Biru, Dinas LH DKI Duga Akibat Limbah Cat

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 3 Mei 2019 14:23 WIB

Kondisi air di Kali Sunter yang sempat berubah warna menjadi biru. dok. UPK Badan Air Jakarta Timur

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyelidiki adanya dugaan pencemaran limbah industri di Kali Sunter Cipinang Muara di RT 08 RW 03 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit. Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa DLH DKI, Rusliyanto, mengatakan langsung menelusuri dugaan pencemaran air kali oleh limbah cair itu.

"Kami sudah meninjau ke lokasi. Kalau warna seperti itu bisa jadi dari proses painting. Pengecatan," kata Ruslianto saat meninjau lokasi kali yang sempat berubah warna itu, Jumat, 3 Mei 2019.

Baca: Air Kali Sunter di Pondok Bambu Berubah Warna Jadi Biru

Pada Kamis kemarin, Petugas Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Jakarta Timur, Mahfud, menemukan aliran Kali Sunter berwarna biru pekat sekitar pukul 11.00. Mahfud langsung merekam perubahan warna air dengan telepon genggamnya untuk menjadi bukti ke atasannya. Laporan Mahfud pun langsung ditindak lanjuti DLH DKI karena viral di media sosial.

Rusliyanto menyatakan instansinya bakal langsung memverifikasi dan mengidentifikasi lapangan untuk mencari perusahaan yang tidak mengolah limbahnya dan membuangnya ke kali. "DKI sudah mengatur bahwa setiap usaha wajib mengelola limbahnya dan harus memiliki instalasi pengolahan air limbah," kata dia.

Advertising
Advertising

Sejauh ini, DLH belum menemukan sumber yang membuang limbah cair tersebut. Pihaknya bakal mencari saluran air yang membuang limbah tersebut ke solokan warga.

Rusliyanto menduga ada saluran limbah industri yang melewati jalan dan membuang airnya ke solokan warga yang mengalir ke Kali Sunter. "Kami akan tanya satu per satu rumah industri yang ada di sekitar lokasi," ujarnya.

Sementara itu, Mahfud mengatakan limbah cair tersebut telah mengalir sejak tahun 2014. "Sepekan sekali atau dua pekan sekali pasti ada yang membuang limbah itu dari solokan warga yang mengalir ke Kali Sunter," kata dia.

Menurut Mahfud, warna cairan yang biasa mengalir dari solokan warga ke aliran kali beragam. Mahfud pernah melihat aliran kali tersebut berubah menjadi merah atau kuning.

Mahfud menduga ada industri yang sengaja membuang limbah tersebut ke kali. Menurut dia, cairan tersebut baunya seperti tiner cat. "Tapi belum tahu juga itu dari mana. Harus dicari saluran di tempat usaha di sekitar solokan yang crossing (menyilang) ke solokan yang dijadikan tempat pembuangan," ujarnya.

Setelah ditemukan, kata Mahfud, cairan berwarna itu baru hilang dari aliran Kali Sunter keesokan harinya sekitar pukul 02.00. "Harus dicari siapa yang membuangnya. Sebab sudah lama dan sering limbah ini dibuang ke kali," ujarnya.

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

9 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

20 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

41 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

45 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

27 Februari 2024

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan

Baca Selengkapnya

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

22 Februari 2024

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

15 Februari 2024

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

Potensi hujan lebat di Jawa Barat saat pencoblosan Pemilu 2024 menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Bio-Baterai, Energi Alternatif Ramah Lingkungan yang Tidak Beracun

2 Februari 2024

Fakta Menarik Bio-Baterai, Energi Alternatif Ramah Lingkungan yang Tidak Beracun

Buo-Baterai yang dikenal ramah lingkungan terus dikembangkan. Tidak berancun dan mencemari Lingkungan

Baca Selengkapnya