Cerita Fahri Hamzah Saat Mengetahui Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Selasa, 7 Mei 2019 12:51 WIB

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat menghadiri lanjutan persidangan Ratna Sarumpaet dalam perkara berita bohong yang menyebabkan keonaran sebagai saksi meringankan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 7 Mei 2019. TEMPO/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menceritakan saat pertama kali mengetahui kabar penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet.

Fahri mengaku mengetahui kabar tersebut pada Selasa pagi, 2 Oktober 2018. Saat itu, dia baru saja menyelesaikan rapat Paripurna di gedung DPR. "Saya tahunya secara resmi pada pagi tanggal 2," kata Fahri dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2019.

Baca: Kasus Ratna Sarumpaet, Fahri Hamzah: Saya Pikir Sudah Selesai

Fahri menyebutkan sebelumnya sudah mendengar desas desus terkait berita penganiayaan Ratna Sarumpaet. Hingga pada Selasa pagi itu, ia ditanyai oleh media terkait berita penganiayaan tersebut.

Saat itu, Fahri mengaku memberikan pernyataan keras atas penganiayaan Ratna Sarumpaet. "Saya saat memberikan pernyataan keras mendesak penegak hukum untuk segera mengusut kasus itu," ujarnya.

Advertising
Advertising

Berita penganiayaan Ratna tersebut, kata Fahri, ternyata sudah viral di media sosial. Fahri juga mengaku menerima berbagai pesan terkait berita tersebut, termasuk foto Ratna Sarumpaet dengan wajah lebam yang beredar di media sosial.

Ratna Sarumpaet (kiri) mendengarkan keterangan saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis, 25 April 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Fahri mengaku setelah itu dia mencoba menghubungi Ratna Sarumpaet untuk mengkonfirmasi lebih lanjut terkait kabar penganiayaan tersebut. Namun panggilan telepon Fahri tidak mendapatkan jawaban.

Pada hari itu juga, kata Fahri, ia diundang oleh sejumlah aktivis untuk berkumpul di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dalam menyikapi berita penganiayaan Ratna Sarumpaet. Dalam pertemuan itu Fahri memberikan pendapat terkait penganiayaan seperti pendapat aktivis-aktivis yang hadir dalam pertemuan itu.

"Malam itu saya hadir dan menyampaikan pendapat seperti aktivis-aktivis yang hadir saat itu," kata Fahri.

Baca: Fahri Hamzah Jadi Saksi Meringankan, Ini Kata Ratna Sarumpaet

Hingga esok harinya, Rabu, 3 Oktober 2018, Fahri Hamzah masih mencoba untuk menghubungi Ratna Sarumpaet. Di sore hari, panggilan telepon Fahri baru dijawab oleh Ratna.

Saat itu, kata Fahri, Ratna Sarumpaet menyampaikan permintaan maaf dan mengaku telah mengarang cerita bohong. "Saat mengatakan minta maaf dan akan mengakhiri kebohongan dengan konferensi pers," ujarnya.

Fahri Hamzah menilai saat itu kasus tersebut sudah selesai karena Ratna Sarumpaet telah mengakui kebohongannya. Fahri pun mengaku juga tidak ingin mengetahui lebih lanjut terkait berita bohong tersebut.

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

8 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

9 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

31 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

55 hari lalu

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

57 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

4 Maret 2024

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

3 Maret 2024

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

2 Maret 2024

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya