4 Partai Walk Out di Pleno Rekapitulasi DKI, KPU: Tidak Berdampak

Reporter

Imam Hamdi

Minggu, 12 Mei 2019 07:24 WIB

Sejumlah saksi menyaksikan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019 Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019. Rapat ini dihadiri oleh saksi peserta Pemilu dan Komisioner Bawaslu. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta mengatakan aksi walk out empat partai dari rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei lalu. Keempatnya adalah PKS, PPP, Hanura, dan Perindo.

"Walk out kemarin tidak berdampak terhadap pelaksanaan rekapitulasi tingkat provinsi," kata Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroo, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 Mei 2019.

Baca: Pleno Rekapitulasi Suara di Depok, Prabowo Ungguli Jokowi

Betty menuturkan aksi walk out saat itu terjadi karena saksi dari PKS melihat ada perbedaan data di Jakarta Selatan atas perolehan suara di tingkat DPRD yang tidak semuanya. Namun, Bawaslu meminta agar terus dilanjutkan. "Sebab, data yang mau diadu tidak ada," ujarnya.

Data yang dimiliki KPU dan Bawaslu, kata Betty, sama terkait hasil dari rekap di Jakarta Selatan. Sedangkan, saksi yang memprotes data dari PKS tidak membawa bukti data yang dipermasalahkan, yakni DB1 atau hasil rekapitulasi suara tingkat kota

Advertising
Advertising

"Mereka hanya memiliki data internal di Excel. Kami bekerja prosedural kalau formulir DB-nya bermasalah, maka bisa dibuka di tingkat di bawahnya, itu formulir DA. Itu enggak ada," kata Betty. "Di provinsi kalau dianggap bermasalah yang akan dibuka formulir DB-nya."

Baca: Skors Pleno Karena Protes, Ketua KPU DKI: Data Dijawab Pakai Data

Awalnya, PKS dan Hanura memprotes hasil rekapitulasi suara tingkat kota alias DB1 yang dipaparkan KPU DKI tak sesuai dengan data internal partai. Rekapitulasi suara yang dimaksud fokus pada perolehan di daerah pemilihan atau dapil Jakarta Selatan.

Saksi dari PKS, Agung Setiharso meminta untuk dilakukan pengecekan data. Dia mendapati selisih cukup besar antara catatan KPU DKI dengan data internal PKS.

Agung lalu mempertanyakan apakah saksi partai berhak mengajukan koreksi dalam rapat pleno terbuka. "Kalau berhak mari kita koreksi sama-sama di forum ini. Kalau forum tidak dihasilkan kata sepakat dan tidak bisa koreksi akan kami teruskan ke tingkat lebih tinggi," kata Agung saat rapat pleno berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2019. Selain PKS dan Hanura, PPP dan Perindo ikut walk out dari pleno rekapitulasi suara.

Berita terkait

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

48 menit lalu

KPU Jakarta Buka Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Berikut Jadwal dan Syaratnya

KPU kabupaten/kota Sejakarta resmi membuka pendaftaran bagi petugas Panitia Pemungutan Suara alias PPS pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPK Pilkada 2024, Simak Syaratnya

9 hari lalu

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPK Pilkada 2024, Simak Syaratnya

KPU DKI Jakarta membuka pendaftaran calon anggota PPK untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

15 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Tunggu Klarifikasi UU DKJ soal Potensi Pilkada Serentak 2024 Dilakukan Dua Putaran

15 hari lalu

KPU DKI Tunggu Klarifikasi UU DKJ soal Potensi Pilkada Serentak 2024 Dilakukan Dua Putaran

KPU DKI Jakarta menuturkan pihaknya belum memutuskan Pilkada Serentak 2024 akan dilakukan dengan sistem dua putaran atau tidak.

Baca Selengkapnya

KPU DKI Jakarta Gelar Sayembara Maskot dan Jingle untuk Semarakkan Pilgub

16 hari lalu

KPU DKI Jakarta Gelar Sayembara Maskot dan Jingle untuk Semarakkan Pilgub

KPU DKI Jakarta menyediakan hadiah utama sebesar Rp 30 juta untuk satu orang pemenang, dan hadiah hiburan sebesar Rp 2 juta untuk 5 peserta.

Baca Selengkapnya

5 Pelanggaran yang Dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Terbaru Kasus Penggelembungan Suara di Jatim

35 hari lalu

5 Pelanggaran yang Dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Terbaru Kasus Penggelembungan Suara di Jatim

Pelanggaran ini menambah daftar pelanggaran yang dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy'ari. Sebelumnya ia telah menerima empat sanksi etik.

Baca Selengkapnya

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

39 hari lalu

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

40 hari lalu

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

PSI kembali gagal masuk Senayan selama dua periode Pemilu, 2019 dan 2024. Perolehan suara partai bro dan sis pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

41 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

41 hari lalu

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

Prabowo tampak menjadi sosok rutin yang hadir dalam 4 pemilu terakhir. Ini beda pidato politiknya di Pemilu 2024 dan Pemilu 2019?

Baca Selengkapnya