Bambu Getah Getih Jadi Mubazir, Gerindra Akan Telisik Anggarannya
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 18 Juli 2019 20:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DKI Jakarta Syarif menyayangkan pembongkaran karya seni instalasi bambu Getah Getih di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Menurut Syarif, usia karya seni yang tidak sampai setahun itu tanda perencanaan pembangunan yang tidak matang.
"Pihak perencana harus bertanggung jawab tentang penggunaan anggaran itu, kenapa sebelum setahun sudah dibongkar? Mubazir," ujar Syarif saat dihubungi, Kamis 18 Juli 2019.
Syarif menyatakan akan mencari tahu sumber pendanaan instalasi seni Getah Getih. Jika pembangunan itu menggunakan APBD, ia akan meminta pihak perencana mempertanggungjawabkan pembongkaran instalasi itu ke publik.
"Tapi kalau anggaran dari CSR (corporate social responsibilities), ya tergantung CSR-nya keberatan atau tidak pembongkaran itu karena dana CSR kan nggak ada auditnya," kata Syarif.
Sebelumnya, Dinas Kehutanan DKI Jakarta telah membongkar instalasi Bambu Getah Getih pada Rabu malam, 17 Juli 2019. Menurut Kepala Dinas Suzi Marsitawati instalasi bambu tersebut dibongkar karena sudah dimakan usai. Kondisinya sudah mulai rapuh.
Suzi menjelaskan beberapa batang bambu sudah berjatuhan. Dinas pun membongkar instaslasi tersebut agar tidak roboh nantinya. "Bambunya sudah mulai roboh, khawatir nanti rubuh," ujar dia sambil menambahkan tengah menyiapkan instalasi baru sebagai gantinya.
Bambu getah getih tersebut sebelumnya dibuat dalam rangka memeriahkan perhelatan Asian Games 2018. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan ikon tersebut pada 16 Agustus 2018. "Biaya sekitar Rp 550-an (juta) kemudian dikonsorsium oleh 10 BUMD kalau enggak salah," ujar Anies saat meresmikan instalasi tersebut.