Nelayan Muara Gembong Minta Kompensasi Tumpahan Minyak Pertamina

Reporter

Antara

Kamis, 8 Agustus 2019 07:11 WIB

Warga membersihkan tumpahan minyak (Oil Spill) yang tercecer di Pantai Desa Cemara Jaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 1 Agustus 2019. Mereka bekerja keras untuk mengumpulkan pasir yang mengandung minyak ke dalam karung. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Cikarang - Sejumlah nelayan di Muara Gembong, pesisir utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta kompensasi ganti rugi akibat terdampak tumpahan minyak Pertamina Hulu Energi di blok Offshore North West Java di perairan Karawang.

Salah satu nelayan dari desa Pantai Sederhana, Nurali Enjok, 59 tahun, meminta Pertamina bertanggung jawab atas insiden yang berdampak langsung bagi kelangsungan mata pencahariannya itu. "Kalau boleh meminta, saya dan teman-teman nelayan di sini ingin ada kompensasi dari Pertamina apapun bentuknya nanti. Karena di Karawang informasinya warga di sana sudah dijanjikan ganti rugi," kata Nurali di Cikarang, Rabu, 7 Agustus 2019.

Nurali mengatakan sebelum insiden itu, para nelayan mampu menghasilkan tangkapan ikan, udang, rajungan, dan cumi hingga 10 kilogram sehari. Namun kini, mereka hanya mampu menangkap satu hingga dua kilogram perhari.

Menurut Nurali, nelayan juga mengeluhkan isu ikan beracun yang beredar di masyarakat hingga ke lapak penjualan dan pelelangan ikan di wilayahnya. Isu itu membuat penjualan menurun.

"Jadi ada isu temuan ikan mati akibat limbah minyak itu. Sudah dapatnya sedikit, dijualnya juga murah tapi mau tidak mau karena ini satu-satunya penghasilan kami," kata Nurali.

Advertising
Advertising

Warga mengumpulkan tumpahan minyak (Oil Spill) yang tercecer di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Senin, 22 Juli 2019. Tumpahan minyak tersebut tercecer di sepanjang pantai Sedari hingga pantai Cemarajaya akibat kebocoran pipa proyek eksplorasi minyak milik Pertamina. ANTARA

Selain desa Pantai Sederhana, dua desa di Kecamatan Muaragembong masing-masing desa Pantai Bahagia dan Pantai Bakti mengalami hal serupa. Tumpahan minyak yang mulai memasuki perairan mereka sejak Ahad, 21 Juli lalu berdampak signifikan terhadap kelangsungan hidup nelayan dan petani tambak.

Salah satu petambak ikan dan udang di desa Pantai Bahagia, Surin, 41 tahun, mengaku insiden tumpahan minyak itu menyebabkan ikan dan udang miliknya mati. "Tambak saya letaknya di tepi laut dan air laut menjadi andalan saya untuk mengairi tambak. Limbah Pertamina masuk ke tambak saya terutama saat air pasang di malam hari," kata dia.

Surin pun berharap Pertamina segera menyelesaikan persoalan pencemaran air laut oleh tumpahan minyak dan segera memberikan kompensasi kepada nelayan dan petambak atas kerugian yang dialami.

"Jadi kalau bisa kita jangan hanya diberi imbalan untuk membersihkan tumpahan minyaknya saja tapi kami minta ganti rugi atas kejadian ini. Kalau nelayan Karawang katanya dikasih kompensasi mengapa kami di sini sampai sekarang belum menerimanya. Apa bedanya kami dengan mereka yang di Karawang," kata Surin.

Sampai saat ini, Pertamina masih melakukan upaya pengeboran untuk menghentikan gelembung gas di sekitar anjungan YYA-1. Sebanyak 45 kapal disiagakan untuk mengatasi tumpahan minyak Pertamina itu.

Berita terkait

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

3 jam lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

3 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

4 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

6 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

7 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

8 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

8 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

8 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

8 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya