Warga Daan Mogot Baru Minta Pencari Suaka Segera Dipindahkan

Reporter

Muh Halwi

Editor

Febriyan

Jumat, 23 Agustus 2019 10:47 WIB

Pencari suaka asal Sudan terpaksa tidur di jalanan depan penampungan di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis malam 22 Agustus 2019. Mereka harus dievakuasi dan dipisahkan setelah terjadi keributan dan tawuran dengan pencari suaka asal Afaganistan saat pembagian makanan pada sore harinya. TEMPO/MUH HALWI

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat meminta para pencari suaka agar segera dipindahkan dari penampungan eks kodim yang dekat dengan pemukiman mereka. Sejak kemarin, keributan kerap terjadi di penampungan setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan bantuan.

Permintaan tersebut disampaikan warga melalui spanduk. Mereka merasa kasihan dengan para pengungsi yang tinggal berdesak-desakan di sana.

"Kasihan pengungsi lebih baik dipindahkan," bunyi tulisan dalam spanduk itu.

Selain merasa kasihan, dalam spanduk tersebut warga juga menulis tiga rekomendasi tempat untuk pemindahan mereka.

"1. Wisma atlet. 2. Rusun lokbin rawa buaya. 3. Rusunawa serang margaluyu," tulisnya.

Saat di konfirmasi, petugas kemanan yang berjaga di pos penampungan mengaku tidak tahu siapa warga yang memasang spanduk itu. Dia hanya mengatakan bahwa spanduk itu tiba-tiba ada pada saat 17 Agustus lalu.

Advertising
Advertising

"Kami tidak tahu siapa yang pasang, yang jelas itu spanduk sudah ada pas hari 17 Agustus. Kemungkinan di pasang malam hari," ujar Sugito di penampungan, Kamis, 22 Agustus 2019.

Warga merasa kasihan melihat pencari suaka yang menumpuk di gedung eks kodim itu. Menurut warga tempat itu tidak layak dihuni oleh seribuan orang. Pasalnya tempat itu sangat minim fasilitas seperti toilet, listrik, dan air.

Selain kasihan, sejak pertama kedatangan mereka, warga pun telah menolaknya. Penolakan itu di lakukan dengan memasang beberapa banner dan spanduk di sepanjang jalan Bedugul, Daan Mogot Baru, Kalideres.

"Dari awal kami memang tidak setuju mereka disini. Kami khawatir anak-anak kami sekolah disini. Kami tetap menolak dengan memasang spanduk," kata salah seorang warga yang tidak ingin disebut namanya.

Kemarin bentrokan antar pengungsi terjadi karena masalah pembagian bantuan berupa wafer. Akibatnya para pengungsi asal Sudan harus tidur di trotoar pada malam hari karena khawatir kembali terjadi bentrokan.

Nasib para pengungsi yang meyoritas berasal dari Afghanistan dan Sudan itu kini terus terlunta-lunta. Pemprov DKI Jakarta sebenarnya sudah meminta Badan Persatuan Bangsa Bangsa Untuk Urusan Pengungsi UNHCR untuk memulangkan mereka ke negara asalnya. Namun hingga saat ini belum ada respon dari UNHCR.

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

7 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

7 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

9 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

13 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

15 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

16 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

18 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

19 hari lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

Pada pagi hari, cuaca seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan.

Baca Selengkapnya