Pemindahan Pencari Suaka Lamban, Ini Penjelasan Kemenko Polhukam

Selasa, 3 September 2019 10:10 WIB

Ratusan pencari suaka di eks gedung kodim di Kalideres menolak pindah dan berteriak minta keadilan dan tempat tinggal dari UNHCR, Senin, 2 September 2019. Tempo/MUH. HALWI

TEMPO.CO, Jakarta - Pengosongan gedung eks Kodim di Kalideres, Jakarta Barat, gagal dilakukan pada Senin, 2 September 2019, karena para pencari suaka menolak dipindahkan. Padahal Pemprov DKI Jakarta memberikan batas waktu hingga 31 Agustus dan diperpanjang oleh Kemenko Polhukam hingga Senin.

Akan tetapi proses pemindahan pengsungsi terlihat lamban. Hingga perpanjangan waktu habis, ratusan pengungsi dari berbagai negara itu masih menduduki tempat penampungan.

Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri, Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Kemenko Polhukam), Chairul Anwar mengatakan pemindahan menjadi lamban karena ada penolakan oleh beberapa kelompok pengungsi.

"Kendalanya ada beberapa kelompok di dalam mereka yang memang menolak untuk menerima bantuan dan dia mempengaruhi kelompok lainnya bahkan mungkin ada intimidasi saling pengaruhi itulah membuat proses sedikit berjalan lama," kata Chairul saat di hubungi Tempo, Senin, 2 September 2019.

Chairul mengatakan pemerintah berusaha membantu UNHCR agar bisa segera melaksanakan pemindahan. "Kita hanya bisa bantu dari pihak keamaanan, kita akan koordinasi dengan pihak Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Barat," katanya.

Advertising
Advertising

Chairul menyebut dari pemindahan pertama sampai Senin, 2 September 2019, UNHCR dan kemenko Polhukan sudah memindahkan pengungsi sebanyak 658 orang. Adapun tujuan mereka ada yang ke Bogor, Tangerang, dan Kalideres dengan sistem dibawa ke Tebet untuk mengambil uang terlebih dahulu.

Sementara data terbaru pengungsi yang masih tersisa belum diketahui berapa jumlahnya. Pihak UNHCR bungkam tidak mau memberikan keterangan berapa jumlah yang sudah dipindahkan dan berapa yang belum.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, 150 pencari suaka dipindahkan dari tempat penampungan pada hari Senin. Dengan enam bus, mereka dibawa ke daerah Tangerang, Tebet, Kalideres, dan sisanya menggunakan kereta menuju Bogor. "Sekitar 150-an lah. Kalau dihitung banyak bus yang pergi ada 6 bus x 14 orang setiap bus belum yang pakai kereta hitung dah," kata Iwan petugas keamanan di penampungan.

Berita terkait

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

9 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

11 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

11 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

25 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Kapolri dan Menko Polhukam Pantau Arus Mudik dari Monas hingga Pelabuhan Merak, Bagaimana Kesiapan Operasi Ketupat 2024?

30 hari lalu

Kapolri dan Menko Polhukam Pantau Arus Mudik dari Monas hingga Pelabuhan Merak, Bagaimana Kesiapan Operasi Ketupat 2024?

Kapolri Listyo Sigit Prabowo lakukan pengecekan arus mudik untuk persiapan pengamanan mudik lebaran 2024 bersama Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

40 hari lalu

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

42 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Sempat Maju-Mundur Penetapan Suara Pemilu 2024 oleh KPU, Menko Polhukam Memastikan Tepat Waktu

42 hari lalu

Sempat Maju-Mundur Penetapan Suara Pemilu 2024 oleh KPU, Menko Polhukam Memastikan Tepat Waktu

Tenggat rekapitulasi suara oleh KPU sempat simpang siur hingga Menko Polhukam Hadi Tjahjanto instruksikan akan tepat waktu 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Hadi Tjahjanto Akui Jalin Komunikasi dengan Elite Politik

43 hari lalu

Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Hadi Tjahjanto Akui Jalin Komunikasi dengan Elite Politik

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengakui telah menjalin komunikasi dengan elite politik menjelang penetapan hasil pemilu oleh KPU. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

51 hari lalu

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

Amat langka mendengar kabar seorang koruptor dijatuhi hukuman mati, padahal UU Tipikor memungkinkannya. Seringka vonis mati untuk kasus narkoba.

Baca Selengkapnya