Santri di Tangerang Diduga Keracunan, Penyebabnya Masih Misteri

Rabu, 4 September 2019 09:56 WIB

Belasan santri Pondok Pesantren Nurul Hikmah yang diduga keracunan limbah B3 menjalani perawatan di Puskesmas Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Selasa 3 September 2019. TEMPO/JONIANSYAH Hardjono

TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik mengatakan penyebab belasan santri Pondok Pesantren Nurul Hikmah di Pasar Kemis mengalami gejala keracunan belum juga diketahui. Dinas sebelumnya telah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan.

"Dan kalau melihat fakta di lapangan juga belum bisa disimpulkan," kata Taufik kepada Tempo, Rabu, 4 September 2019.

Sekitar 15 siswa SMPIT Ponpes Nurul Hikmah sebelumnya menjalani perawatan di Puskesmas Pasar Kemis sejak Senin malam, 2 September hingga Selasa siang, 3 September 2019 diduga akibat keracunan. Peristiwa ini adalah yang kedua kalinya terjadi dalam sepekan ini. Sebelumnya, ada 14 orang santri Ponpes Nurul Hikmah yang juga sempat dirawat karena diduga keracunan limbah B3. Mereka mengeluh mual dan pusing setelah menghirup udara di sekitar.

Berdasarkan fakta lapangan yang ditemukan DLHD Kabupaten Tangerang, Taufik mengatakan perusahaan industri yang disinyalir sebagai penyebab keracunan berjarak 1,2 kilometer dari Ponpes. "Sedangkan warga yang terdekat tidak terkena dampak, baik anak bayi maupun orang dewasa," kata dia.

Selain itu, Taufik menyebut ada industri lain yang lokasinya di Desa Karet, Kecamatan Sepatan. Jaraknya sekitar 700 meter dari ponpes. "Di sekitar itu banyak warga yang tinggal, tapi warga yang terdekat enggak terkena dampaknya," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dalam ponpes sendiri, kata Taufik, dari 60 santri, hanya 15 orang yang keracunan. "Ponpes udah 15 tahun, tapu baru kali ini ada yang sakit massal. Sementara perusahaan yang disinyalir juga sudah lama berdiri," kata dia.

Meski tim DLHK belum menemukan adanya indikasi limbah industri dalam dugaan keracunan ini, Taufik memastikan pihaknya akan bertindak profesional dalam menyikapi masalah ini. "Kami uji lab, baik air dan udara sekitar.Tapi hasilnya 10 hari kemudian," ujarnya.

Sementara itu, pengasuh Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Nanang mengatakan dugaan keracunan udara yang dialami oleh belasan santri ponpes itu terjadi secara tiba tiba. "Tahu-tahunya pada sesak nafas, mual dan pusing," ujarnya saat ditemui di ponpes, Selasa, 3 September 2019.

Saat kejadian, kata Nanang, para santri juga sedang melakukan kegiatan rutin seperti belajar dan mengaji. "Dan sejauh ini keracunan seperti ini baru kali ini terjadi," kata dia.

Nanang mengatakan total santri SMPIT yang baru masuk dan tinggal di asrama sebanyak 60 orang, terdiri dari 40 santri perempuan dan 20 santri laki-laki. Asrama para santri terpisah antara laki dan perempuan.

Santri perempuan dibagi dalam tiga kamar. Masing masing kamar diisi oleh 12-13 santri. Sisanya ditempatkan di ruangan lain.

Nanang mengatakan kapasitas kamar santri memang tidak memadai dengan jumlah santri yang ada. Namun, kata dia, hal itu hanya bersifat sementara karena sedang dibangun ruangan baru. "Untuk sementara ya apa adanya dulu," kata dia.

Terkait dengan dugaan para santri keracunan limbah pabrik, Nanang mengatakan pihak pesantren menunggu hasil pemeriksaan dan investigasi Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Berita terkait

Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

1 hari lalu

Pj Bupati Tangerang Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD

Andi Ony meminta kepada seluruh jajaran RSUD Kabupaten Tangerang untuk terus berinovasi dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana pendukung demi pelayanan yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Bahaya Tawon Vespa yang Telah Melukai 6 Santri di Tasikmalaya, Hewan Apa Itu?

1 hari lalu

Bahaya Tawon Vespa yang Telah Melukai 6 Santri di Tasikmalaya, Hewan Apa Itu?

Tawon vespa atau Vespa affinis, jenis serangga berbahaya yang bisa menyerang manusia dan hewan. Seberapa berbahaya sengatannya?

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

20 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

20 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

35 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

41 hari lalu

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

41 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

Bayu Aji Anwari, pimpinan Yayasan Islam Nuril Anwar Kota Semarang dituntut 15 tahun penjara. Didakwa melakukan kekerasan seksual terhadap 6 santri.

Baca Selengkapnya

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

42 hari lalu

Koneksikan Akses ke PIK 2 dengan Jalan Pesisir Utara, Kabupaten Tangerang Gelontorkan Dana Rp 40 Miliar

Pada 2023, anggaran Rp 30 miliar telah digelontorkan untuk peningkatan kapasitas jalan penghubung wilayah Utara Kabupaten Tangerang dengan PIK 2.

Baca Selengkapnya

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

43 hari lalu

PIK 2 Jadi Proyek Strategis Nasional, Kabupaten Tangerang Siapkan Sistem Jaringan Jalan Baru

PIK 2 merupakan pengembang yang akan membangun kawasan reklamasi seluas 9.000 hektar di wilayah Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

45 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya