Puncak Kemarau, DKI Pantau 15 Kecamatan Status Awas Kekeringan

Rabu, 4 September 2019 13:31 WIB

Ratusan warga antre air bersih yang didistribusikan melalui mobil tangki di Rumah Susun Tambora, Jakarta, (5/9). Penyaluran air bersih diperkirakan akan normal beberapa hari ke depan. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta menyiapkan bantuan air bersih untuk mengantisipasi kekeringan di ibu kota pada puncak kemarau tahun ini. BPBD mencatat setidaknya ada 15 kecamatan berstatus awas dan tujuh kecamatan berstatus siaga kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Subejo mengatakan, pihaknya terus memantau wilayah-wilayah yang diprediksi akan terdampak kekeringan ini. "Di setiap kecamatan ada yang bertanggung jawab memonitor," kata dia, Selasa, 3 September 2019.

Selain itu, kata Subejo, BPBD berkoordinasi dengan sejumlah SKPD lain untuk kesiapan unit bantuan. Total ada 63 unit mobil tangki air dan 134 tandon air yang disiapkan.

Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan, kata Subejo, bisa berkoordinasi dengan perangkat desanya atau langsung melapor ke call center 112. Setelah laporan diterima, BPBD akan melakukan verifikasi data wilayah dan alamat dengan kelurahan dan kecamatan setempat. "Kemudian dilanjut koordinasi dengan PAM Jaya untuk pengiriman bantuan," kata dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi sepanjang September 2019. "Agustus dan September kami prediksi merupakan puncak dari periode musim kemarau," kata Kepala Sub Bidang Analisa dan Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi.

Meski sempat diguyur hujan ringan pada Selasa, 27 Agustus lalu di wilayah Jakarta Selatan, ibu kota masih berada di puncak musim kemarau. Menurut Adi, hujan kemarin merupakan dampak dari gangguan atmosfer di atas equator skala luas yang bergerak dari lautan India hingga Pasifik alias Madden Julian Oscillation (MJO) fase 3. Menurut Adi, hujan yang terjadi bersifat lokal atau hanya di titik tertentu saja di Jakarta Selatan, seperti Tebet.

BMKG juga memperkirakan kemarau panjang menyebabkan empat wilayah di Jakarta berpotensi kekeringan di level awas merah. Potensi kekeringan terjadi karena curah hujan yang cukup rendah di empat wilayah tersebut, yakni berkisar di angka 1-20 mm per dasarian atau sepuluh hari. Padahal, normalnya curah hujan adalah 50 mm per dasarian.

Adapun wilayah yang diprediksi akan mengalami kekeringan adalah Jakarta Pusat yang meliputi Menteng, Gambir, Kemayoran, dan Tanah Abang; Jakarta Timur meliputi Halim Perdanakusumah, Pulogadung, Cipayung; Jakarta Selatan meliputi Tebet, PasarMinggu, dan Setiabudi; serta Jakarta Utara yang meliputi Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, dan Penjaringan.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

15 hari lalu

Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

267 petugas penanggulangan bencana atau tim reaksi cepat (TRC) disiagakan di seluruh wilayah rawan banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

26 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

36 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

41 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

45 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

46 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

47 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

58 hari lalu

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Banjir di Jakarta Hari Ini, BPBD DKI Sudah Siagakan Personel dan Perahu Karet

29 Februari 2024

Banjir di Jakarta Hari Ini, BPBD DKI Sudah Siagakan Personel dan Perahu Karet

Lokasi banjir tertinggi berada di kawasan permukiman warga di Kelurahan Rawa Terate, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya