Pasien TBC Disuntikkan Obat Kedaluwarsa, Kepala Dinas Klaim Aman

Selasa, 10 September 2019 12:13 WIB

Nur Istiqomah (50) warga Kelurahan Sukamaju, Cilodong, Kota Depok, menunjukkan obat kadaluwarsa yang sempat disuntikkan ke tubuhnya, Senin 9 September 2019. TEMPO/ADE RIDWAN

TEMPO.CO, Depok – Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, menepis bahaya dari obat kedaluwarsa yang telah diberikan dan disuntikkan kepada seorang pasien puskesmas di kota itu. Obat diketahui kedaluwarsa setelah si pasien penyakit TBC tngkat dua itu menjalani hingga puluhan kali penyuntikan.

“Kemarin sudah kami rujuk ke dokter spesialis paru, tidak ada efek apa-apa,” kata Nova saat ditemui Tempo di kantornya, Selasa 10 September 2019.

Menurut dia, efek dari obat yang telah kedaluwarsa itu hanya menurunkan kualitas obat. “Tapi kami tetap lakukan observasi kepada pasien selama tujuh hari ke depan,” kata Nova.

Kalaupun ada efek lain yang dirasa si pasien, Nova memastikan itu merupakan efek obat paru-paru, bukan obat TBC yang dipersoalkan kedaluwarsanya tersebut. Dia mengklaim pasien sudah mengetahui efek itu.

"Dari awal, kalau ada pusing, gatal, dan sebagainya, itu efek obat paru,” kata Nova menambahkan.

Advertising
Advertising

Nur Istiqomah (50), warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, diduga menerima obat kedaluwarsa dari puskesmas tempatnya berobat setiap hari. Isti adalah pasien pengidap TBC dan setiap harinya ia harus mendapat suntikan obat tanpa berhenti.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, menjelaskan efek obat kedaluwarsa yang diberikan puskesmas di kota itu kepada seorang pasien TBC, Selasa 10 September 2019. TEMPO/ADE RIDWAN

Kepada Tempo, Isti bercerita telah mendapat obat yang telah habis masa berlakunya sejak Juli 2019. Yang bisa dipastikannya, obat itu telah disuntikkan ke tubuhnya pada Sabtu 7 September 2019. Tapi dia menghitung, sudah 33 kali dirinya menjalani disuntik dari botol obat yang sama. Diketahui pada labelnya tertera nama Streptomycin Sulfate produksi PT. Meiji Indonesia

“Ketahuan pas dokter di satu klinik tempat saya berobat bilang obatnya tidak bisa tercampur,” kata Isti, Senin 9 September 2019.

Isti menerangkan kalau ia selalu berobat ke Puskesmas Villa Pertiwi yang lokasinya tak jauh dari komplek perumahannya. Dari puskesmas itu pula dia menerima obat. “Di puskesmas kan buka Senin sampai Jumat, jadi untuk Sabtu dan Minggu saya hanya dikasih obat dan disuntikkan di luar,” kata dia.

Berita terkait

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

9 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

14 hari lalu

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

22 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

28 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

30 hari lalu

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan

Baca Selengkapnya

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

30 hari lalu

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

36 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

37 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

38 hari lalu

Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.

Baca Selengkapnya

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

38 hari lalu

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.

Baca Selengkapnya