LSM Lingkungan Pertanyakan Keseriusan DKI Tangani Polusi Udara

Jumat, 13 September 2019 14:59 WIB

Warga bersepeda menggunakan masker di Jakarta, Kamis 25 Juli 2019. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Andono Warih menyebutkan, selain faktor musim kemarau, faktor pembangunan trotoar di pusat kota mempengaruhi udara Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Dua lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada isu lingkungan, Greenpeace dan Walhi, mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam memerangi polusi udara di Jakarta. Kedua organisasi menilai kebijakan ganjil genap lebih diperuntukkan untuk mengurangi kemacetan saja, bukan untuk mengurangi polusi.

Sebab berkaca dari hal yang telah terjadi saat ini, ketika satu jalan diberlakukan ganjil genap, pengendara bermotor hanya akan mencari jalur alternatif lain yang tak terkena aturan itu.

"Jadi pertanyaannya, jalur lain apakah tidak lebih macet pada jam di mana gage diberlakukan?" ujar Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Ariyanu kepada Tempo, Jumat, 13 September 2019.

Kesangsian Bondan terhadap penerapan ganjil genap untuk mengurangi polusi udara semakin bertambah karena Pemprov DKI tak membangun lebih banyak stasiun pemantau udara di wilayah ganjil genap. Padahal, menurut dia, stasiun pemantau udara dapat menjadi indikator keberhasilan ganjil genap menurunkan kadar polutan.

"Kalau memang ganjil-genap niat awalnya adalah demi menurunkan polusi udara," kata Bondan.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Manager Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Dwi Sawung menjelaskan penerapan ganjil genap tak akan signifikan menurunkan kadar polusi udara, jika tak dibarengi kebijakan pendukung lainnya, seperti pengetatan uji emisi kendaraan serta peralihan jenis bahan bakar ke jenis zero waste.

Apalagi, menurut Sawung, melihat data dari laman AirVisual.com penerapan perluasan kebijakan ganjil-genap selama lima hari tak begitu berpengaruh pada kualitas udara. Seperti di hari ini, AirVisual mencatat tingkat pencemaran PM 2,5 di Jakarta mencapai 53,7 µg/m³ dari ambang batas 65 µg/m³ dan menjadikan kualitas udara Jakarta tak sehat. "Jadi ganjil-genap memang bukan kebijakan mandiri, harus bareng dengan instrumen lain," ujar Sawung.

Sejak Senin lalu, penerapan perluasan ganjil genap di Jakarta telah berlangsung. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2019 tentang perluasan kawasan pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap pada Jumat, 6 September 2019. Kini ada 25 ruas jalan yang menerapkan kebijakan itu.

Di sisi lain, perluasan ganjil genap itu disertai klaim dari PT Transportasi Jakarta yang menyebut jumlah penumpang mereka naik hingga 200 ribu lebih per harinya. Bahkan, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan pada hari Rabu kemarin jumlah penumpang memecahkan rekor terbanyak. "Hari pertama gage langsung rekor, Senin itu langsung 892 ribu, Rabu kemarin saya dapat laporan sudah tembus 907 ribu per hari," ujar Agung.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

2 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

3 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

4 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

4 hari lalu

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya