Balita Meninggal di Koja, Alasan Orangtua Tak Lapor Polisi

Senin, 16 September 2019 09:21 WIB

Ilustrasi bayi. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orangtua dari balita meninggal di Koja usai santap nasi goreng, Wahyu Irawan, tak mau mempersoalkan dugaan keracunan makanan sebagai penyebab kematian anaknya.

Dua anak Wahyu muntah-muntah setelah mengonsumsi nasi goreng yang dibawa putri sulungnya dari SD Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Rabu 11 September 2019.
Dua anak Wahyu, ZAA (8 tahun) dan LSZ (3,5 tahun) sempat dirawat karena gejala keracunan itu, namun anak bungsunya meninggal keesokan harinya.

"Mohon maaf kami pihak keluarga tidak dapat memberikan keterangan apa-apa lagi dan masalah ini sudah selesai," kata Wahyu di kediamannya, Jalan Lontar VIII, RT 006/RW 010 Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu, 16 September 2019.

Nasi goreng yang disantap dua anak Wahyu berasal dari program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program ini diluncurkan Gubernur Anies Baswedan untuk memenuhi gizi anak yang mengenyam pendidikan di sekolah dasar negeri di Ibu Kota. Komite sekolah bakal memasak makanan sehat dan bergizi dengan menu yang beragam.

Wahyu enggan menceritakan efek makanan itu terhadap kedua anaknya. Dia menyebut anak keduanya, LSZ meninggal ketika dalam perawatan di RSUD Koja, Jakarta Utara. Namun, pria 31 tahun itu tak bisa memastikan apakah si bungsu meninggal akibat keracunan makanan.

"Jadi saya udah anggap ini sebagai musibah buat keluarga kami dan keluarga juga udah ikhlas, enggak mau lagi ada gimana-gimana," papar dia.

Advertising
Advertising

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Koja AKP Andry Suharto menyatakan telah meminta keterangan Wahyu soal dugaan keracunan makanan. Menurut Andry, orangtua korban tidak mau membawa perkara ini ke ranah hukum.

"Tidak mau dilakukan proses apapun dan menganggap ini sebagai musibah karena menurutnya anaknya sudah lama menderita sakit pernapasan sejak dilahirkan," jelas Andry. "Selama ini sering kumat penyakitnya."

Ketua RT 006 Kelurahan Tugu Utara, Syaifuddin, menuturkan Polsek Koja sudah mendatangi rumah Wahyu pada Sabtu sore, 15 September. Polisi hendak mengklarifikasi pemberitaan di media massa ihwal balita yang meninggal usai memakan nasi goreng dari SD di Kecamatan Koja.

Syaifuddin menyampaikan, dua anak Wahyu muntah-muntah dan buang air sesudah mengonsumsi makanan yang dibawa ZAA dari sekolahnya. Syaifuddin mendengar langsung informasi ini dari Wahyu.

Menurut dia, rumah sakit tak menjelaskan rinci apakah balita meninggal di Koja itu akibat keracunan makanan. "Enggak ada informasi pasti dia keracunan apa gimana. Di medis cuma ditulis penyakit tak menular," ujar pria 46 tahun ini.

Berita terkait

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

2 hari lalu

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

Ada kalanya saat liburan tidak berjalan sesuai rencana. Tidak hanya masalah akomodasi tapi juga masalah kesehatan. Simak tips berikut ini

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

10 hari lalu

Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul saat terjadi keracunan makanan dan cara untuk menghindari keracunan makanan

Baca Selengkapnya

Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

10 hari lalu

Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

Apa saja pertolongan pertama untuk keracunan makanan sebelum terlambat untuk diatasi?

Baca Selengkapnya

Amankah Makan Nasi Sisa yang Disimpan di Kulkas dan Dipanaskan Lagi?

4 Maret 2024

Amankah Makan Nasi Sisa yang Disimpan di Kulkas dan Dipanaskan Lagi?

Saat ingin memakan nasi sisa, penting untuk memahami soal penyakit karena keracunan makanan. Berikut saran pakar soal nasi sisa.

Baca Selengkapnya

Belasan Warga Cihurip Garut Diduga Keracunan Makanan Usai Konsumsi Ceker dan Kepala Ayam

4 Februari 2024

Belasan Warga Cihurip Garut Diduga Keracunan Makanan Usai Konsumsi Ceker dan Kepala Ayam

Polisi mengambil sampel sisa makanan yang diduga menjadi penyebab 14 orang keracunan makanan tersebut untuk diuji di laboratorium.

Baca Selengkapnya

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

26 Januari 2024

Penyebab Keracunan Makanan Terbesar yang Sering Diabaikan

Pakar menyebut sebanyak 42 persen penyebab keracunan makanan di Indonesia pada 2019 adalah akibat cemaran bakteri. Ini yang perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Viral Ajakan Makan Daging Mentah di Medsos, Pakar Ingatkan Bahayanya

15 Januari 2024

Viral Ajakan Makan Daging Mentah di Medsos, Pakar Ingatkan Bahayanya

Banyak konsekuensi makan daging mentah karena mengandung bakteri berbahaya. Pakar pun menentang ajakan yang viral di TikTok.

Baca Selengkapnya

700 Staf Airbus Keracunan Makanan setelah Jamuan Natal Perusahaan

23 Desember 2023

700 Staf Airbus Keracunan Makanan setelah Jamuan Natal Perusahaan

Lebih dari 700 staf Airbus Atlantic jatuh sakit akibat keracunan makanan setelah jamuan makan malam Natal

Baca Selengkapnya

Makanan yang Tak Dianjurkan Dibawa saat Pergi Liburan

6 Desember 2023

Makanan yang Tak Dianjurkan Dibawa saat Pergi Liburan

Perhatikan makanan yang akan dibawa pergi liburan atau dibawa ke rumah untuk makan bersama demi memastikan keamanannya.

Baca Selengkapnya

Seberapa Bahaya Makan Nasi yang Dipanaskan Lagi?

30 Oktober 2023

Seberapa Bahaya Makan Nasi yang Dipanaskan Lagi?

Seberapa berbahayakah menyantap nasi atau makanan sisa yang bertepung lain jika sudah dipanaskan lagi? Simak penjelasan pakar berikut.

Baca Selengkapnya