Soal Ambulans Bawa Batu Kerusuhan 22 Mei, Ini Kata Gerindra

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Febriyan

Jumat, 20 September 2019 09:52 WIB

Polisi bersama pihak pembawa ambulans partai Gerindra yang menyimpan batu dalam aksi ricuh di Tanah Abang pada Rabu dini hari, 22 Mei 2019. Dokumen Humas Polda Metro Jaya

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPC Gerindra Tasikmalaya Nandang Surya membenarkan pihaknya mengirim ambulans partai ke Jakarta, saat aksi unjuk rasa yang berubah menjadi kerusuhan 22 Mei lalu di depan gedung Badan Pengawas Pemilu, Jakarta Pusat. Meskipun demikian dia tak tahu menahu soal batu yang disebut polisi berada di dalam kendaraan tersebut.

"Saya mengirim ambulans ke Seknas (Sekretariat Nasional) Prabowo-Sandi di Cokroaminoto (Jl HOS Cokroaminoto, Menteng) ," kata Nandang dalam sidang lima terdakwa pembawa ambulance berisi batu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 19 September 2019.

Nandang menjadi saksi meringankan bersama Sekretaris DPD Gerindra Jabar Cecep Suryana untuk tiga terdakwa kader Gerindra, yakni Yayan Hendrawan alias Ibing yang menjadi sopir ambulance, Iskandar Hamid dan Obby Nugraha. Selain ketiganya, dua anggota Front Pembela Islam Riau juga menjadi terdakwa karena berada di dalam ambulans Gerindra yang berisi batu.

Nandang menuturkan ambulans tersebut dibawa atas instruksi DPD Gerindra Jawa Barat. Setiap DPC partai di Jawa Barat, kata dia, diinstruksikan mengirim ambulans ke Seknas Prabowo-Sandi.

Ia mengaku kaget mendengar bahwa ambulans tersebut disita polisi karena terdapat batu di dalamnya saat kerusuhan pecah di kawasan Bawaslu. Polisi menyebut ambulans tersebut hanya sebagai kamuflase karena di dalamnya tak terdapat perlengkapan dan petugas medis.

Advertising
Advertising

"Kami tidak tahu soal batu itu. Itu ambulans yang biasa digunakan DPC," kata Nandang

Soal tak adanya petugas medis, Nandang, menyatakan pihaknya memang tak menyerdiakan hal itu. Dia mengaku hanya diperintahkan mengirim ambulans sementara petugas medis akan disiapkan di Jakarta.

"Ambulans yang diberangkatkan memang tidak ada petugas medisnya. Petugas medis akan disiapkan di Seknas Prabowo-Hatta-Sandi."

Sebelum ambulans diberangkatkan ke Jakarta, Nandang mengaku sempat memberikan uang kepada ketiga kadernya yang membawa mobil itu. Nandang memberikan uang sebesar Rp 1,2 juta sebagai akomodasi ketiga kader Gerindra untuk uang bensin dan makan mereka.

Jaksa Penuntut Umum Nopriyandi dalam dakwaannya menyebutkan bahwa tiga terdakwa kader Gerindra Tasikmalaya terbukti membawa ambulance Gerindra yang membawa batu saat terjadi kerusuhan ke kawasan Badan Pengawas Pemilu. Di dalam mobil tersebut ditemukan berbagai jenis batu seperti konblok, hebel dan batu kali yang mencapai 20 buah.

Batu tersebut diduga sisa dari yang digunakan untuk melempar petugas. Para terdakwa juga diduga ikut melempar batu ke arah petugas dan merusak fasilitas umum di sekitar Bawaslu.

Setelah diperiksa, menurut dakwaan jaksa, ternyata ambulance tersebut digunakan hanya untuk kamuflase membantu korban kerusuhan. Padahal, ambulans tersebut digunakan untuk menyimpan batu oleh para demonstran dan para simpatisan Gerindra. Dua terdakwa asal Riau tersebut didakwa karena mereka ikut menjaga ambulance berisi batu tersebut.

Seluruh terdakwa dijerat tiga pasal alternatif. Pertama pasal 212 junto pasal 214 ayat 1 KUHP. Dakwaan alternatif kedua pasal 170 ayat 1 KUHP junto pasal 53 ayat 1 KUHP dan dakwaan alternatif terakhir pasal 218 KUHP.

Berita terkait

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

20 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

1 hari lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

1 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

2 hari lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

2 hari lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

4 hari lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya