Diperbolehkan Pulang, Ananda Badudu Menangis Lihat Mahasiswa

Jumat, 27 September 2019 11:12 WIB

Mantan wartawan Tempo Ananda Badudu didampingi pengacaranya Usman Hamid di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat, 27 September 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan wartawan TEMPO Ananda Badudu menangis dan bersyukur diperbolehkan pulang setelah pemeriksaannya selama 5 jam di Polda Metro Jaya selesai. Mantan personel grup musik Banda Neira itu juga bersyukur mendapat banyak dukungan, termasuk dari sejumlah LSM ihwal kasusnya tersebut.

"Saya salah satu orang yang beruntung punya privilege tuk bisa segera dibebaskan," ujar Ananda sambil terisak di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 27 September 2019.

Ananda menuturkan saat masih dalam proses pemeriksaan di Gedung Resmob, dia melihat banyak mahasiswa yang juga diperiksa. Namun, pemeriksaan mahasiswa tersebut dilakukan tanpa pendampingan tak seperti dirinya.

"Mereka diproses dengan cara-cara tidak etis. Mereka butuh pertolongan lebih dari saya," kata Ananda.

Wartawan mencoba meminta keterangan dari mantan personel grup musik Banda Neira, Ananda Badudu, yang didampingi pengacaranya Usman Hamid usai menjalani pemeriksaan lebih dari 5 jam di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat, 27 September 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Polisi sebelumnya menjemput Ananda di kediamannya, Gedung Sarana Jaya, Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat pukul 04.35. Penjemputan Ananda itu terekam dalam video dan tersebar di media sosial Instagram miliknya.

Advertising
Advertising

Pemeriksaan Ananda baru selesai dilakukan pada pukul 10.20. Saat keluar dari dalam Gedung Resmob, Ananda terlihat hanya mengenakan kaos putih lengan panjang, celana hitam, dan wajah yang tegang. Ia beberapa kali menolak pertanyaan wartawan.

Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid yang mendampingi pemeriksaan Ananda mengatakan Ananda telah dibebaskan oleh polisi. Saat di dalam, Usman mengatakan Ananda diperiksa sebagai saksi.

"Saya kira nanti kita lihat perkembangannya, yang pasti sekarang keterangannya masih sebatas saksi. Kami minta supaya tidak ada proses hukum lanjutan," ujar Usman.

Usman tak menjelaskan pertanyaan apa saja yang diajukan polisi kepada Ananda selama pemeriksaan di unit Resmob Polda Metro Jaya. Ananda pun memilih bungkam dan tak menjawab pertanyaan wartawan soal pemeriksaannya itu.

Saat demo mahasiswa lalu, Ananda Badudu melakukan penggalangan dana di laman Kitabisa.com. Dalam dua hari penggalangan dana, Ananda berhasil mengumpulkan dana Rp 175 juta. Dana tersebut digunakan untuk logistik pendemo, penyewaan mobil komando, dan transportasi pendemo.

Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

16 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Gejolak Demo Mahasiswa di Amerika Serikat: Begini Bentrok Pro-Palestina dan Pro-Israel

22 jam lalu

Gejolak Demo Mahasiswa di Amerika Serikat: Begini Bentrok Pro-Palestina dan Pro-Israel

Berulang, bentrok demo mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel. Terbaru di UCLA. Apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

2 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

BEM Unsoed: UKT Mahasiswa Naik dari Rp 9 Juta Jadi Rp 52 Juta

3 hari lalu

BEM Unsoed: UKT Mahasiswa Naik dari Rp 9 Juta Jadi Rp 52 Juta

Unjuk rasa dilakukan BEM Unsoed karena UKT mahasiswa baru 2024 mengalami kenaikan berkali-kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

6 hari lalu

Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel

Baca Selengkapnya

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

25 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya

Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

35 hari lalu

Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Amnesty International Minta Pembentukan TGPF Usut Penyiksaan Warga Sipil oleh TNI di Papua

40 hari lalu

Amnesty International Minta Pembentukan TGPF Usut Penyiksaan Warga Sipil oleh TNI di Papua

Amnesty International menilai penyiksaan kejam oleh prajurit TNI terhadap warga sipil di Papua merusak naluri keadilan dan mengandung rasisme.

Baca Selengkapnya

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

40 hari lalu

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

Warga Papua yang diduga anggota TPNPB-OPM itu bernama Definus Kogoya. Kejadian penganiayaan dilakukan di wilayah Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya