Demonstrasi Pelajar, Disdik DKI: Wajib 2 Kali Absen Hingga Jumat
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 1 Oktober 2019 18:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyatakan bakal melakukan pengawasan kepada seluruh siswa di DKI, agar tidak mengikuti unjuk rasa atau demonstrasi pelajar yang berpotensi kerusuhan.
Disdik DKI pun bakal mewajibkan sekolah untuk melakukan absensi sebanyak dua kali pada saat masuk dan pulang sekolah.
"Yang paling penting sekolah di Jakarta ini kegiatan belajar mengajarnya tetap efektif supaya mereka bisa mencapai target pembelajaran," kata Kepala Disdik DKI Ratiyono di Balai Kota DKI, Selasa, 1 Oktober 2019.
Pada Rabu, 25 September lalu, dan Senin, 30 September, ribuan pelajar dari sejumlah sekolah di Jabodetabek melakukan demo di DPR. Aksi tersebut kemudian berunjung rusuh saat massa diminta untuk membubarkan diri. Ratusan pelajar ditangkap saat kerusuhan tersebut.
Ratiyono membenarkan ada banyak pelajar yang ditangkap saat kerusuhan pecah pada Rabu pekan lalu dan ditahan di Polda Metro Jaya. Selain dari Jakarta, pelajar tersebut banyak yang berasal dari Bogor, Banten, Bekasi dan kawasan lainnya di sekitar Jakarta. "Seluruhnya sudah dikembalikan ke orang tua mereka. Memang sempat ditahan di Polda."
Ia menuturkan kebijakan absen dua kali merupakan kebijakan yang bisa mencegah siswa mengikuti aksi unjuk rasa. Sebab, program yang disebut abses cacah jiwa itu bisa melihat siapa saja siswa yang hadir hingga waktu pelajaran berakhir di sekolah.
Selain itu, sekolah bakal menghubungi orang tua mereka jika ada siswa yang membolos saat ada aksi unjuk rasa. "Kami akan tanya di mana anak ini. Kalau di rumah oke. Tapi kalau tidak ada di wali murid maka orang tua mesti mencari," ujarnya.
Saat adanya demonstrasi pelajar, kata dia, absensi siswa masih terpantau normal. "Ada yang masuk 100 persen dan ada juga yang tidak masuk seluruhnya. Tapi yang tidak masuk memberikan keterangan karena sakit atau izin karena ada keperluan."