Survei: KJP Anies Baswedan Lebih Memuaskan Ketimbang Era Ahok

Editor

Febriyan

Selasa, 15 Oktober 2019 04:30 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus versi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap lebih baik ketimbang versi pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Hal itu tersirat dalam hasil survei yang dilakukan Populi Centre.

Deputi Direktur Eksekutif Populi Center, Afrimadona, menyatakan kepuasan masyarakat soal KJP Plus versi Anies Baswedan sangat tinggi. Dari 600 responden yang ditanyai pada 9 hingga 18 September lalu, 70 persen di antaranya menyatakan puas.

"Sebanyak 70 persen masyarakat menyatakan puas dengan konsep KJP Plus saat ini," ujar Afrimadona dalam pemaparan hasil survei di Slipi, Jakarta Barat, Senin 14 Oktober 2019.

Dia menyatakan, kepuasan masyarakat terhadap program KJP Plus versi Anies juga terlihat ketika Populi membagi responden menjadi dua, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam kelompok eksperimen, Populi menyebutkan nama pembuat kebijakan sementara dalam kelompok kontrol tidak disebutkan.

"Dalam survei dengan metode eksperimen (menyebutkan nama gubernur pemilik kebijakan, yakni Ahok dan Anies), 55 persen masyarakat menyatakan KJP Plus lebih tepat dibandingkan KJP era Ahok yang hanya mendapat 34,3 persen suara," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dalam metode survei kontrol, yakni tak menyebut nama gubernur pemilik kebijakan, masyarakat yang memilih KJP era Ahok adalah 46 persen dan KJP Plus milik Anies 45 persen.

Pemilihan responden sendiri dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling). Responden juga dibagi penyebarannya secara proporsional dan merata di 6 kabupaten dan kota administratif di DKI Jakarta. Adapun margin of error dalam survei ini adalah 4.00 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Responden dipilih secara random dan bertingkat, mulai dari pengacakan untuk Kelurahan, Rukun Tetangga, Keluarga, dan akhirnya responden terpilih," kata Afrimadona

Untuk menjamin distribusi sampel yang memadai, Afrimadona menjelaskan setiap kelurahan terpilih dialokasikan 10 responden dari dua RT. Proporsi gender laki-laki dan perempuan yang ditentukan adalah 50:50. Besaran sampel tiap wilayah dialokasikan sesuai dengan proporsi penduduk yang mempunyai hak pilih dari data KPU RI.

KJP dan KJP plus memiliki perbedaan dalam hal pencairan dana bantuan. Pada KJP era Ahok bantuan tak dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai untuk menghindari penyalahgunaan. Sedangkan pada KJP Plus era Anies, bantuan dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai.

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

21 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

2 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

3 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

3 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

3 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

4 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya