PKS Rasakan Gerindra Tak Bantu Percepat Pemilihan Wagub DKI

Kamis, 24 Oktober 2019 12:07 WIB

Suasana rapat panitia khusus Wagub DKI Jakarta di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 20 Mei 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengisyaratkan partainya berjuang sendiri sehubungan dengan pemilihan wakil gubernur atau wagub DKI. Suhaimi mengaku merasakan bahwa Partai Gerindra tak membantu untuk mempercepat proses pemilihan wagub.

"Ibaratnya itu terasa tapi susah diungkapkan dalam kata-kata," ujar Suhaimi saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Oktober 2019.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno sebelumnya juga menilai PKS terkesan berjuang tanpa Partai Gerindra dalam memperjuangkan pemilihan dua calon wagub DKI. Adi menyebut tak tampak peran Gerindra untuk membantu PKS mempercepat proses pemilihan wagub.

Wakil Ketua DPRD DKI ini menyampaikan dinamika politik memang sudah terjadi sejak awal PKS dan Gerindra menentukan dua calon wagub. Buktinya, dia memaparkan, adanya syarat penentuan calon wagub yang tak tertuang dalam aturan resmi.

Syarat yang dimaksud adalah penyaringan calon wagub melalui uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). Saat rapat perdana PKS dan Gerindra pada November 2018, diputuskan para calon harus menjalani fit and proper test.

Advertising
Advertising

Proses ini sempat mandek lantaran Gerindra menginginkan PKS mengusulkan lebih dari dua nama calon. Sementara PKS tetap hanya memberikan dua nama, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. PKS akhirnya mencalonkan Suhaimi guna mengikuti fit and proper test. "Itu kan cuma maunya Gerindra saja," ujar Suhaimi.

Dinamika itu kemudian berlanjut ketika pemilihan wagub kini di tangan DPRD. Suhaimi menyoroti pembahasan tata tertib (tatib) pemilihan wagub yang hingga saat ini tak kunjung rampung.

Pembahasan tatib sudah berlangsung sejak masa jabatan anggota dewan periode 2014-2019 belum berakhir. Proses ini kembali mandek lantaran dewan tidak menggelar rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk menyetujui draf tatib. Rapimgab adalah salah satu tahap yang harus dilalui sebelum rapat paripurna (rapur) pemilihan wagub.

"Dinamikanya juga menjadi lama sampai kemudian ke Kemendagri (Kementeri Dalam Negeri) balik dan juga tidak segera ada rapimgab. Tidak ada rapimgab sampai akhirnya periode selesai kan," kata Suhaimi.

Alhasil, hingga kini kursi wagub DKI masih kosong. Dewan periode baru masih membahas tatib pemilihan wagub. Setelahnya harus dibentuk panitia pemilihan (panlih) yang bertugas menjalankan tatib sebelum masuk ke rapat paripurna pemilihan.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Mohamad Taufik membantah partainya tidak membantu PKS dalam pemilihan wagub DKI. "Enggak membantu gimana? Kan yang mesti komunikasi sama semua unsur PKS dong masa kita yang komunikasi," ujarnya.

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

6 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

10 jam lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

17 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

1 hari lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

1 hari lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

1 hari lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya