Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI, Saefuloh Hidayat saat ditemui di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu 30 Oktober 2019. TEMPO/Taufiq Siddiq
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah muculnya kejanggalan pada rancangan APBD DKI Jakarta tahun 2020 yang disebut karena salah input anggaran yakni pengadaan lem Aibon Rp 82,8 miliar dan ballpoint sebesar Rp 124 miliar, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menegaskan anggaran tersebut telah disesuaikan.
"Anggaran itu telah disesuaikan. Disdik terus berupaya memastikan agar anggaran efektif dan efisien dengan terus menyisir anggaran, tapi perlu waktu karena libatkan 2.100 sekolah, ini enggak mudah dan enggak cepat tapi kami tetap akan lakukan dan wujudkan transparansi itu," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Syaefulloh Hidayat di DPRD Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.
Syaefulloh mengatakan anggaran-anggaran yang viral tersebut merupakan anggaran komponen sementara sesuai dengan pagu anggaran yang ditentukan.
Dia mencontohkan anggaran lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat yang dikatakannya adalah anggaran Bantuan Operasioanal Pendidikan (BOP) bagi satu siswa senilai Rp150 ribu yang dikalikan jumlah murid untuk 12 bulan."Waktu itu ditulis demikian karena terbatas oleh waktu penyusunan yang hanya tiga hari sementara komponen yang dibutuhkan sekolah belum ada," ujar dia.
Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.
Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah
18 Januari 2024
Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).