Pakar IPB: Hampir Semua Sungai di Jabodetabek Tercemar Deterjen

Reporter

Antara

Sabtu, 9 November 2019 18:46 WIB

Busa putih nampak di aliran kali Banjr Kanal Timur pintu air ujung menteng, Jakarta Timur, 7 November 2019. Instagram/@jktinfo

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Ety Riani menyebut pencemaran sungai di DKI Jakarta sangat tinggi. Paling tinggi, kata dia, disebabkan oleh limbah domestik rumah tangga, salah satunya deterjen.

"Saya kira hampir semua sungai di Jabodetabek kandungan limbah deterjen-nya sangat tinggi," kata Ety saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat, 8 November 2019.

Pada Kamis, 7 November lalu, gumpalan busa putih memenuhi permukaan Kali Banjir Kanal Timur (BKT) di Ujung Menteng, Jakarta Timur. Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur mengatakan gumpalan busa yang mengambang di permukaan sungai BKT Ujung Menteng itu berjenis limbah deterjen. "Jenisnya detergen. Kita sudah cek ke laboratorium untuk memastikannya dan tidak berbahaya," kata Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Dinas LH Jakarta Timur, Leo Tandino.

Deterjen itu diduga berasal dari endapan di dasar sungai dalam waktu yang lama, kemudian terangkat saat terjadi turbulensi di bawah pintu air. Busa tersebut muncul setelah sebelumnya petugas melakukan pembukaan pintu air untuk kegiatan pembersihan.

Mengenai hal tersebut, Ety sependapat dan menilai busa itu sangat bisa terjadi karena kandungan deterjen yang ada di sungai. "Bisa, tapi karena sungai biasanya langsung terbawa ke laut," kata dia.

Advertising
Advertising

Ety mengatakan ada 13 sungai di wilayah DKI Jakarta yang bermuara ke Teluk Jakarta. Setiap sungai membawa bahan pencemar dari hulu sampai hilir.

Salah satu sungai yang ditelitinya cukup lama adalah Sungai Ciliwung dengan mengukur kandungan limbah nitrat dan nitrit amonia, fenol dan detergen.

"Detergen itu sampai 900 kilogram per hari beban pencemarannya, berasal dari limbah domestik. Begitu sampai di Jakarta beban pencemarannya sudah jadi ton," ujarnya.

Ety mengatakan, hasil penelitiannya mengungkapkan tingkat pencemaran di wilayah hulu Sungai Ciliwung seperti Puncak masih rendah. Pencemaran makin tinggi setelah sampai di hilir. "Di Kota Bogor pencemaran Sungai Ciliwung sudah tinggi. Begitu sampai arah Jakarta makin tinggi," kata dia.

Selain deterjen, pencemaran nitrat dan nitrit banyak ditemukan di sungai-sungai wilayah Jabodatebek. Salah satunya adaah sungai di Bekasi yang merupakan aliran dari Sungai Citarum. "Pencemaran logam berat tidak hanya berasal dari pabrik, juga dari domestik dan macam-macam," ujarnya.

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

1 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

1 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

3 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

4 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

7 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.

Baca Selengkapnya

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

7 hari lalu

Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

8 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

8 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

10 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

12 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya