Begini Curhat Bupati Bogor Soal Kemacetan Puncak ke Para Menteri

Rabu, 13 November 2019 18:03 WIB

Kendaraan bermotor terjebak kemacetan panjang di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, 6 Mei 2016. Polisi melakukan rekayasa lalu lintas dengan melakukan sistem buka tutup jalan untuk mengurai kemacetan. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Bogor - Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan keluhan warga dan dirinya selaku Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Yakni kejenuhannya mengatasi kemacetan yang terjadi di jalur Puncak, Cisarua, setiap pekan.

Ade menyebut untuk mengatur lalu lintas 19.000 lebih kendaraan yang masuk ke Puncak, sudah melakukan sejumlah opsi mulai one way, kanalisasi 2.1 dan lainnya. Namun semua opsi itu diakuinya tidak efektif.

"Kami hanya punya satu opsi lagi pak, yaitu jalur Poros Timur Tengah," ucap Ade lantang di depan para Menteri dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Forkompimda di Sentul International Convention Centre atau SICC, Rabu 13 November 2019.

Ade mengatakan untuk pembangunan Poros Timur Tengah (PTT) atau yang lebih dikenal jalur Puncak II, pihaknya sudah mengajukan proposal permohonan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat alias PUPR untuk disiapkan infrastrukturnya.

Ade mengklaim sudah menyiapkan lahannya dan sudah membebaskannya sepanjang 46 kilometer dari Sentul hingga Cianjur, sehingga jika itu terwujud kemacetan dari Gadog ke Cianjur bisa diatasi. "Setidaknya 40 persen volume kendaraan, bisa kita kurangi," kata dia.

Advertising
Advertising

Namun Ade menyebut kajian PUPR dan Pemkab Bogor berbeda pandangan, karena hasil kajian PUPR menyebut jika jalur PTT dibuka maka akan banyak pengembang perumahan di sana. Hal itu dibantah Ade dengan mengatakan justru jika di bangunkan PTT, akan mendongkrak perkembangan di wilayah timur Kabupaten Bogor.

Ade mengaku di wilayah itu IPM-nya masih rendah, angka putus sekolah dan pengangguran masih tinggi dan laju ekonomi masyarakatnya dibilang jauh dari sejahtera karena masih banyak desa tertinggal. "Itu hasil kajian kami, selain opsi kemacetan Puncak, PTT juga akan membantu banyak masyarakat disana," kata dia.

Jika Kementerian PUPR masih curiga atau tidak mempercayai atas hasil kajian pihaknya, Ade mengatakan Pemerintah memberikan opsi lain atau setidak menerbitkan Peraturan Presiden agar di jalur PTT tersebut tidak dimanfaatkan pengembang untuk membangun perumahan, seperti dibuatkannya green belt atau pembatas untuk tersedianya ruang terbuka hijau di sepanjang jalur PTT. "Untuk kepercayaan Pemerintah pusat dalam hal ini kementerian PUPR kepada kami, silakan terbitkan Perpresnya," pungkas Bupati Bogor Ade Yasin.



Berita terkait

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

3 hari lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

4 hari lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

6 hari lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

8 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran , Drajad Wibowo, angkat bicara soal persiapan penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

8 hari lalu

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Soal Kabinet, AHY Sebut Demokrat Sudah Buat Komitmen dengan Prabowo

9 hari lalu

Soal Kabinet, AHY Sebut Demokrat Sudah Buat Komitmen dengan Prabowo

AHY mengatakan Partai Demokrat sudah membuat komitmen dengan Prabowo Subianto terkait posisi dalam pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

10 hari lalu

Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan tidak setuju apabila ada screening awal terhadap calon menteri yang bakal menjabat di era Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

12 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya