Hotel Mewah Mendadak Muncul di Revitalisasi TIM, DKI: Kebutuhan
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 26 November 2019 22:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui pembangunan hotel mewah memang tidak ada dalam rancangan awal revitalisasi TIM hasil sayembara pada 2007.
Asisten perekonomian Sekretariat Daerah DKI Sri Haryati mengatakan pembangunan hotel memang tidak masuk di dalam proyek revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
"Revitalisasi ini tentu mengikuti kebutuhan dari mulai awal 2007 dilakukan sayembara," kata Sri di TIM, Selasa, 26 November 2019.
Setelah melakukan serangkaian diskusi yang panjang, pemerintah DKI memutuskan untuk membangun hotel dalam proyek revitalisasi tersebut. Menurut Sri, rencana pembangunan hotel tersebut adalah hasil diskusi bersama pemenang sayembara desain revitalisasi TIM, yakni Andra Matin.
Pemerintah memastikan keberadaan hotel tidak akan mengurangi ruang seniman untuk berekspresi di sana. Sebab, proyek yang menjadi program strategis daerah itu dibangun untuk mendukung kegiatan kesenian dan kebudayaan di ibu kota.
"Kalau pun di sini ada wisma atau apa itu, semua kebutuhan dari revitalisasi sendiri memang tujuannya adalah memberikan ruang yang lebih besar lagi untuk para seniman berekspresi," ujarnya.
Sri membantah DKI tidak melibatkan seniman atau pegiat seni di sana dalam melakukan revitalisasi di Taman Ismail Marzuki. Menurut dia, seniman sejak awal dilibatkan dalam rencana proses revitalisasi kawasan ini.
"Kami juga akan terus komunikasi dengan semua seniman," ujarnya. "Dirut Jakpro terus melakukan komunikasi bahkan dari beberapa bulan yang lalu sudah dilakukan."
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Dwi Wahyu Daryoto, menuturkan rencana pembangunan hotel dalam revitalisasi TIM, muncul dalam diskusi antara pemerintah, seniman dan UPT TIM. "Dalam diskusi ada kemungkinan optimalisasi dan sudah dikonsultasikan dengan Pak Andra Matin," ujarnya.