Viral, Bayi Dibuang di Bekasi Disertai Surat Wasiat
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 28 November 2019 14:47 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Warga Jalan Bambu Kuning Selatan, Sepanjangjaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, menemukan bayi menangis dalam kardus di depan sekolah Mahanaim, Kamis pagi, 29 November 2019. Diduga bayi dibuang oleh orang tuanya.
Juru bicara Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing Andari, mengatakan bahwa bayi ditemukan oleh Lidia ketika hendak membuka warungnya pada pukul 06.30 WIB. Lidia awalnya mendengar suara tangisan bayi yang cukup keras dari dalam sebuah kardus.
Lidia segera mengecek kardus tersebut. "Ternyata ditemukan bayi, sehat, diperkirakan usianya 22 hari," kata Erna di Markas Polsek Bekasi Timur, Kamis, 28 November 2019.
Kardus tersebut juga berisi perlengkapan bayi seperti popok dan pakaian. Temuan itu segera dilaporkan ke pengurus RT setempat lalu diteruskan ke Polsek Bekasi Timur.
Polisi yang datang segera mengevakuasi bayi tersebut ke kantor polisi sebelum dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk memeriksa kesehatannya. "Adapun pembuang bayi masih dalam penyelidikan," ujar Erna.
Orang tua yang diduga membuang bayi itu menyertakan sepucuk surat dalam kardus. Isinya menyebut bayi itu bernama Grace, lahir 7 November lalu, dan titip dirawat di panti asuhan. Pembuang tak menyebut secara spesifik alasan membuang Grace.
"Situasi yang rumit memaksa kami melakukan ini," bunyi penggalan surat tersebut.
Mintra, 45 tahun, warga setempat, mengatakan sebelumnya melihat orang tak dikenal mondar-mandir di sekitar lokasi temuan bayi tersebut. Ia menduga, kalau pembuang bayi tersebut mengetahui kalau tak jauh dari sekolah ada yayasan atau panti asuhan. "Ada dua orang pakai sepeda motor," kata dia.
Temuan bayi itu lalu viral di media sosial. Banyak warga lain berdatangan ke Polsek Bekasi Timur bermaksud mengadopsi bayi mungil tersebut. Tapi, polisi tak bisa memberikan secara langsung karena adopsi ada mekanisme. Sehingga bayi dibuang diserahkan ke dinas sosial setempat.
"Ingin mengadopsi, karena sudah tidak bisa hamil," seorang perempuan di Markas Polsek Bekasi Timur.