Bahas 8 Isu Pembangunan, 11 Pemda Akan Berkumpul di Bogor

Rabu, 11 Desember 2019 09:17 WIB

Presiden Jokowi menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Jakarta, Kamis, 26 Juli. Jokowi menginstruksikan kepada kepala daerah untuk mempermudah izin investasi yang berorientasi ekspor dan barang subtitusi impor. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Bogor - Sebanyak 11 perwakilan pemerintah daerah atau pemda di Jawa Barat dan Banten akan hadir di Kabupaten Bogor untuk mengikuti forum bertajuk Borderline Economic Summit (BES) 2019 pada Kamis besok, 12 Desember 2019. Pada forum itu, bakal dibahas delapan isu strategis, mulai dari infrastrukur hingga pengembangan kawasan wisata.

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah mengatakan selain pemda, sejumlah menteri ikut diundang. "Beberapa Menteri dan dua Gubernur juga kami undang untuk hadir," kata dia saat ditemui Selasa, 10 Desember 2019.

Syarifah mengatakan delapan isu yang akan dibahas tersebut telah sesuai dengan kesepakatan semua daerah anggota forum BES. Adapun 8 isu tersebut antara lain pembangunan jalan khusus tambang, penanganan kali Bekasi, pengembangan TOD, pembangunan jalan Poros Tengah Timur, penghubung Tol Cimanggis-Cibitung, pengendali banjir di Puncak, LRT dan twin Geopark Pongkor dan Ciletuh.

"BES ini menjadi sarana pertemuan antar lintas daerah perbatasan, mencari solusi dalam setiap permasalahan karena karakteristiknya sama," kata Syarifah.

Kesebelas daerah perbatasan yang diundang untuk turut hadir di forum BES adalah Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan. Lalu Kabupaten Lebak, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Purwakarta.

Advertising
Advertising

Sedangkan sejumlah menteri yang diundang adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Ada juga tiga gubernur yang turut diundang, yaitu Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten dan Gubernur Jawa Barat.

Dengan adanya forum itu, Syarifah berharap akan mendorong terwujudnya hubungan yang berkesinambungan dan saling menguntungkan, khususnya di bidang ekonomi, sosial, infrastruktur dan sebagainya.

Syarifah juga menyebut BES adalah media promosi peluang dan potensi investasi bersama kota dan kabupaten kepada investor. “Melalui BES ini kita harapkan pemerintah pusat dapat melihat persoalan yang dihadapi,” kata dia.

Ia pun memastikan hasil dari BES tidak akan dibiarkan menjadi dokumen semata, tapi bakal ditindaklanjuti dengan aksi nyata. Dokumen dari BES akan dibawa ke pemerintah pusat selain ditindaklanjuti dengan kerja sama antar daerah. "Kalau pembangunan di 11 daerah penyangga Jakarta berhasil, pemerintah pusat pun akan kebawa,” kata Syarifah.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bogor, Dace Supriadi mengatakan persiapan untuk menggelar forum BES telah mencapai 80 persen, terutama dari aspek teknis.

Dace berharap efek domino dari BES akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di sebelas pemda keanggotaan, termasuk Kabupaten Bogor. Ia sangat yakin ketika program pembangunan di masing-masing daerah saling mendukung, maka arus investasi akan masuk deras. "Dampak dari itu pengangguran dan kemiskinan, bakal berkurang,” ujarnya.

Berita terkait

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

9 jam lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

5 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Diibiratkan Permainan Badminton Kelas Ganda, Apa Tugas dan Wewenang Wakil Presiden?

7 hari lalu

Diibiratkan Permainan Badminton Kelas Ganda, Apa Tugas dan Wewenang Wakil Presiden?

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengibaratkan tugas dan wewenang wapres membantu presiden seperti permainan badminton di kelas ganda.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

9 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

9 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

12 hari lalu

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

KPK Ungkap Suami Zaskia Gotik 2 Kali Transfer Duit ke Terdakwa Korupsi Pembangunan Gereja Kingmi Mile 32

13 hari lalu

KPK Ungkap Suami Zaskia Gotik 2 Kali Transfer Duit ke Terdakwa Korupsi Pembangunan Gereja Kingmi Mile 32

Pengusaha juga suami Zaskia Gotik, Sirajuddin Mahmud, awalnya mengaku lupa ketika ditanya jaksa KPK soal aliran duit ke rekening terdakwa Arif Yahya.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

18 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

24 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya