Polisi Buru Operator Jaringan Narkoba Lapas Jawa Barat

Minggu, 22 Desember 2019 14:30 WIB

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menunjukkan barang bukti narkoba yang diedarkan dari jaringan lembaga pemasyarakatan di Jawa Barat, 22 Desember 2019. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan polisi masih mengejar pelaku lain yang masuk dalam jaringan pengedar narkoba di lembaga pemasyarakatan Jawa Barat. "Kami masih kembangkan. Ada operator yang diduga masih ada di dalam lapas belum tertangkap," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Minggu, 22 Desember 2019.

Polisi menangkap 10 tersangka pengedar narkoba yang masuk dalam jaringan lembaga pemasyarakatan di Jawa Barat. Satu di antara para tersangka ditembak mati karena dianggap melawan polisi.

"Satu kami lakukan tindakan tegas terukur (tembak mati) karena dia mempunyai senjata dan ingin melawan," ujarnya.

Polisi menangkap para tersangka berawal dari laporan warga Gunung Sahari, Jakarta Pusat, bahwa ada pengedar narkoba di lingkungan mereka. Pada Minggu lalu, polisi menangkap tersangka bernama Antoni Saputra, 24 tahun.

Setelah menangkap Antoni, polisi mengembangkan kasus ini dan terbongkar jaringan pengedar narkoba dari Lapas Banceuy dan Lapas Garut, Jawa Barat. Polisi menangkap sembilan orang lagi hasil pengembangan dari Antoni. "Empat di antara tersangka yang ditangkap adalah narapidana kasus narkoba."

Advertising
Advertising

Dari tangan mereka polisi menyita 10 kg ganja, lebih dari 3 kg sabu dan ratusan pil ekstasi. Para tersangka dijerat Pasal 114, Pasal 112 dan Pasal 127 tentang penyalahgunaan narkoba dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara atau seumur hidup.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

3 jam lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

4 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

4 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

6 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

12 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

12 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

15 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya