Padamnya Listrik Pasca Banjir Telan Korban Ibu Hamil

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Febriyan

Jumat, 3 Januari 2020 15:37 WIB

Warga Kebon Pala membersihkan sisa lumpur dan genangan di dalam rumahnya akibat banjir yang melanda daerah tersebut pada dinihari tadi di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019. Sampai saat ini warga masih membersihkan rumah mereka masing-masing dari sisa lumpur dan genangan akibat banjir tersebut. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan suami istri, Iskandar dan Maymunah tewas karena kebakaran yang melanda rumah kontrakannya di RT011/RW 03, Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Kamis, 2 Januari 2020 pukul 23.00. Kebakaran diduga terjadi karena mereka menyalakan lilin pasca pemadaman listrik di kawasan yang terkena banjir tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Arie Ardian membenarkan kejadian tersebut. "Betul," saat dikonfirmasi Tempo pada Jumat, 3 Januari 2020.

Arie menjelaskan, kebakaran itu dilihat oleh dua orang saksi yang merupakan tetangga korban. Awalnya Saksi berteriak untuk meminta bantuan ketika api masih kecil. Api yang tiba-tiba membesar dan melahap rumah membuat korban akhirnya tak dapat diselamatkan.

Korban Maymunah meninggal bersama bayi yang sedang dikandungnya. Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.

Arie belum bisa memastikan penyebab rumah kontrakan korban terbakar. "Penyebabnya masih didalami," ujar dia.

Namun, korban diduga menyalakan lilin sebagai alat penerangan karena listrik di daerah tersebut sedang padam saat kebakaran terjadi. Api dari lilin diduga menghanguskan rumah dan penghuninya. Kepala Suku Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur, Gatot Sulaiman juga mengaku mendapatkan informasi ihwal lilin itu ketika memadamkan api.

Advertising
Advertising

"Informasi yang kami dapat seperti itu, karena listrik belum menyala pasca banjir," ujar dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 3 Januari 2020.

Sebelumnya satu keluarga di Jalan Kayu Mas Selatan, Pulogadung, Jakarta Timur tewas pada Kamis 2 Januari 2020 karena diduga menghisap asap genset yang dihidupkan dalam rumah sebagai alat penerangan. Mereka adalah pasangan suami istri Mahmudi, 35 tahun, Ayu Maryana Oktavia (29) dan kedua anaknya SAP (9) dan MK (5).

Kepala Kepolisian Sektor Pulogadung Komisaris Lindang Lumban mengatakan mayat satu keluarga itu pertama kali ditemukan oleh kakak ipar Mahmudi, Imam Jumhari yang tinggal bertetangga dinding. Saksi melihat korban menyalakan genset untuk menerangi kontrakan yang berukuran 3 x 4 meter karena listrik di daerah itu sedang padam.

"Dinyalakan di dalam kamar," ujar Lindang.

Pada hari Kamis pukul, 13.00, saksi datang ke rumah korban untuk memberikan makanan. Saat ke sana, ujar Lindang, saksi melihat genset telah mati. Sementara kondisi para korban dikira sedang tertidur.

Pada malam harinya, saksi kembali datang ke rumah itu yakni pada pukul 23.30. Menurut Lindang, makanan yang dibawa saksi pada siang hari juga belum dimakan. Saksi lantas mencoba memegang kaki korban.

"Ternyata kakinya sudah dingin. Dipanggillah saksi lain, keponakannya, disenter pakai handphone, terlihat sudah keluar darah dari kuping dan mulut korban," kata dia.

Para korban saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Menurut Lindang, tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh para korban.

Pihak PLN memang sengaja melakukan pemadaman listrik di daerah yang terendam banjir. Langkah itu dilakukan agar tidak ada warga yang tersengat aliran listrik. Tercatat lebih dari tiga ribu gardu listik dinonaktifkan pada Rabu 1 Januari 2020 lalu.

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

10 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

3 hari lalu

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya