Respons Banjir, Jakarta Smart City Rancang Aplikasi Baru

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 17 Januari 2020 09:05 WIB

Petugas memantau layar monitor Jakarta Smart City Lounge di Balai Kota, 29 Januari 2016. Konsep smart city mampu menjadi suatu kebutuhan dalam kecanggihan teknologi guna menjadikan suatu kota maupun negara menjadi lebih baik. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Smart City (JSC) menyatakan sedang merancang aplikasi anyar merespons peristiwa banjir Jakarta. Kepala Unit Pelaksana JSC, Yudhistira, mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang bekerja sama dengan perusahaan teknologi yang bisa memprediksi banjir.

Menurut Yudhistira, dengan aplikasi tersebut pemerintah bisa memprediksi banjir yang akan terjadi dalam waktu tiga sampai tujuh hari ke depan. "Nantinya prediksi banjir akan dipetakan di aplikasi Pantau Banjir," kata Yudhistira saat ditemui di kantornya, Kamis, 16 Januari 2020.

Prediksi banjir, kata dia, dirancang menyajikan sejumlah data seperti hujan, hidrologi, aliran sungai hingga kontur tanah. Saat ini, kata dia, pemerintah baru memetakan wilayah yang rawan banjir. "Datanya bisa dilihat di aplikasi Pantau Banjir atau di aplikasi Jaki (Jakarta Kini)," ujarnya.

Yudhistira menuturkan JSC mempunyai dua platform untuk memberikan informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat. Pertama, menggunakan aplikasi Jaki dan Pantau Banjir.

Menurut dia, setiap ada potensi banjir yang diinformasikan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan langsung diteruskan ke aplikasi Jaki. "Kami ada notifikasi, baik itu soal hujan deras maupun posisi Katulampa siaga dua. Informasi ini kami dapatkan dari BPBD," ujarnya.

Advertising
Advertising

Selain itu, lanjut Yudhistira, JSC juga langsung menginformasikan potensi banjir Jakarta ke 10 satuan perangkat kerja daerah, seperti kelurahan, Dinas Perhubungan, BPBD DKI Jakarta hingga Dinas Sumber Daya Air. Seluruh instansi tersebut, sebut dia, bakal diberikan informasi peringatan dini melalui aplikasi Cepat Respon Masyarakat (CRM) agar mereka segera melakukan langkah antisipasi.

"Kalau curah hujan tinggi informasi pasti langsung dikirimkan ke aplikasi CRM. Agar SKPD terkait sudah melakukan tindakan sesuai kewenangan masing-masing," ujarnya.

Sedangkan, platform Pantau Banjir, merupakan aplikasi untuk mengetahui titik banjir berdasarkan pengelolaan data dari empat SKPD, yakni BPBD, Diskominfo, Dinas Sosial dan Sumber Daya Air (SDA).

Yudhistira menjelaskan BPBD bertugas menentukan titik banjir berdasarkan tingkat rukun warga. Kemudian, Dinas Sosial memasukkan jumlah korban di setiap RW. Lalu, Dinas SDA mengambil data soal ketinggian air di setiap pintu air. Sedangkan, tugas Diskominfo bersama JSC, ialah mengolah seluruh data tersebut.

"Kalau Katulampa misalnya sudah dinyatakan siaga, kami juga kirim SMS blast. Kalau yang aktif bisa monitoring langsung di aplikasi Pantau Banjir," kata dia.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

9 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

19 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

3 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

4 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

4 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

6 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

7 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya