Koalisi Pejalan Kaki Ragukan Janji Penghijauan Kembali Monas

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Febriyan

Jumat, 17 Januari 2020 13:55 WIB

Suasana proyek revitalisasi Monas di taman silang Merdeka usai ratusan pohon ditebang, Kamis 16 Januari 2020. Tempo/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menebang 190 pohon di kawasan Monumen Nasional atau Monas demi revitalisasi. Janji untuk menanam kembali pohon di kawasan itu sebagai ruang terbuka hijau diragukan Koalisi Pejalan Kaki.

"Bahasa klasik ini selalu kita dapati," kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus kepada Tempo pada Jumat, 17 Januari 2020.

Menurut Alfred, pepohonan di Ibu Kota juga ditebangi dan sebagian dipindahkan saat pembangunan jalur transportasi Mass Rapit Transit atau MRT Jakarta. Menurut dia, pemerintah saat itu menjanjikan untuk menanam kembali pepohonan. Namun saat Ratangga sudah beroperasi, batang pohon tidak kelihatan.

"Kita masih menagih nih, ada 2 ribu pohon ditebangi di jalur MRT, mana gantinya?," kata dia.

Contoh lain penebangan pohon terjadi di Cikini, Jakarta Pusat saat DKI menggalakkan revitalisasi trotoar. Alfred meragukan alasan pemerintah menebangi pohon di kawasan itu karena sudah rapuh. Jika pun benar, Alfred berpendapat bahwa Pemerintah DKI berarti bersalah karena tidak melakukan perawatan dengan baik.

Advertising
Advertising

"Yang selalu jadi korban pembangunan adalah pohon, dan jawaban pemerintah selalu klasik, nanti akan kita bangunkan kembali," kata Alfred.

Ihwal kasus terakhir penebangan pohon di kawasan Monas, Alfred menilai tindakan yang lebih tepat diambil adalah dengan cara dipindahkan. Menurut dia, pohon bisa diangkut bersama akar-akarnya untuk direlokasi. Kondisi Jakarta juga disebut sangat butuh pepohonan.

"Jakarta selalu dirundung pencemaran udara, dan salah satu bentengnya adalah pohon," kata Alfred.

Menurut Alfred, Monas merupakan satu dari sedikit benteng ruang terbuka hijau di Jakarta bersama Hutan Srengseng dan kawasan Taman Wisata Alam di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Untuk kawasan pusat kota, Monas bisa disebut satu-satunya benteng hijau.

Sebelumnya, Kepala Unit Pengelola Monas, Muhamad Isa Sarnuri menyatakan kawasan yang pohonnya ditebangi akan tetap menjadi kawasan hijau. Menurut dia, kawasan itu akan dibangun jalur hijau, taman dan kolam air. "Nanti akan digantikan dengan kawasan hijau," ujar dia pada Kamis, 16 Januari 2020.

Pantauan Tempo di lokasi, Kawasan Monas di silang Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, tampak gersang setelah 190 pohon ditebang. Kawasan yang berada di belakang patung Ikada itu kini tertutup dan dibatasi oleh pagar pembatas proyek revitalisasi Monas. Di dalamnya tidak ada lagi pohon yang bediri. Sebagian besar kini sudah dilapisi beton. Satu bangunan seperti tugu tampak berdiri di tengah lokasi revitalisasi.

Berita terkait

3.454 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Demo Hari Buruh di Depan Monas, Siagakan Water Cannon

2 hari lalu

3.454 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Demo Hari Buruh di Depan Monas, Siagakan Water Cannon

Usai orasi di depan Monas, para buruh akan menuju ke Stadion Madya GBK untuk memperingati Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

7 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

8 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

10 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

13 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

15 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

16 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

18 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya