Laporkan Massa Pro Anies Baswedan ke Polisi, APP Bawa Bukti Foto
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Febriyan
Jumat, 17 Januari 2020 16:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Advokat Peduli Perdamaian (APP) melaporkan tiga orang massa pro Anies Baswedan ke Kepolisan Daerah Metro Jaya terkait kasus dugaan makar. Dalam pelaporan itu, APP membawa sejumlah barang bukti yang salah satunya adalah foto.
Koordinator APP, Suhadi, menyatakan tak mengenal dengan terlapor yang ada dalam foto tersebut. Namun dia menyatakan foto tersebut menunjukkan dengan jelas upaya makar yang dia maksudkan.
"Yang kami laporkan sementara enggak kenal namanya, tapi di sini ada perempuan yang sudah tergambar, sudah terpotret dengan baik," ujar Suhadi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Januari 2020.
Suhadi menuding ketiga orang tersebut melakukan makar karena saat demonstrasi Selasa lalu ketiganya membawa tulisan, "Presidenmu Kita Lengserkan."
"Padahal ini kan konteksnya berbeda, kemarin itu adalah demo banjir yang tidak ada urusannya dengan masalah presiden," ujar Suhadi.
Dia menambahkan, kalimat "Presidenmu" seolah-olah mengatakan Joko Widodo merupakan presiden milik golongan tertentu. Atas dasar hal itu, Suhadi cs akan melaporkan hal itu dengan tuduhan sara, ujaran kebencian, dan makar.
"Sebagaimana diatur dalam Pasal 28 ayat 2 UU ITE Pasal 107 KUHP," ujar dia.
Laporan ini merupakan buntut dari demonstrasi dua kubu massa pada Selasa kemarin di depan Balai Kota DKI Jakarta. Massa yang menamakan diri sebagai Rakyat Bergerak, yang dimotori oleh politikus PDIP Dewi Tanjung cs, menuntut Anies Baswedan turun karena dianggap tak becus menangani banjir yang melanda ibu kota pada awal tahun ini.
Satu kubu lainnya merupakan massa pro Anies yang menyatakan akan mengawal mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut terus menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga akhir masa baktinya.
Kedua massa sempat bersitegang dan akhirnya berhasil dipisahkan oleh aparat keamanan. Namun, masa kontra Anies melaporkan kubu lainnya ke polisi. Sebelum Suhadi, massa pro Anies sudah dilaporkan lebih dulu oleh politikus PDIP Dewi Tanjung. Dalam laporannya, Dewi menyebut massa melakukan perlakuan tidak menyenangkan seperti melemparinya dan meneriakinya dengan makian.