Korupsi Alkes di Tangsel, Eks Staf Wawan Disebut Atur Lelang

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 20 Januari 2020 15:53 WIB

Terdakwa, Tubagus Chaeri Wardana (Wawan), menjalani sidang perdana pembacaan surat dakwaan setebal 366 halaman, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019. Dalam sidang ini Jaksa Penuntut Umum KPK mendakwa Tubagus Chaeri Wardana melakukan tindak pidana pencucian uang sebesar Rp500 miliar hasil dari tindak pidana korupsi yang dilakukan bersama-sama dengan kakaknya mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dalam pengaturan berbagai proyek di lingkungan Provinsi Banten. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan ketua panitia pengadaan di Dinas Kesehatan Tangsel, Neng Ulfah menyebut bahwa staf kepercayaan Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, Dadang Prijatna.

Dadang telah mengatur proses lelang pengadaan alat kesehatan dengan mempersempit waktu pengajuan penawaran dari perusahaan lain.

"Sudah diatur jadwalnya. (Ide) itu dari Pak Dadang Prijatna," ujar Ulfah saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.

Ulfah menjadi saksi untuk terdakwa Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan. Wawan didakwa melakukan korupsi terkait pengadaan alat kesehatan di Tangerang Selatan tahun anggaran 2012 yang merugikan keuangan negara senilai Rp 94,317 miliar dan tindak pidana pencucian uang sebesar Rp 579,776 miliar.

Dalam kesaksiannya, Ulfah mengatakan bahwa Dadang meminta kepada dirinya untuk mempersingkat waktu pengajuan penawaran lelang.

Advertising
Advertising

Ulfa pun menuruti perintah itu dengan mempersingkat waktu lelang, disesuaikan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

"Sesuai yang di Perpres saja. di Perpres minimal (waktu penawaran lelang) tiga hari, ya sudah kita sesuaikan tiga hari. Diambil syarat paling minimal, tapi sesuai aturan," ujar Ulfa.

Ulfa mengungkapkan hal itu dilakukan untuk membatasi jumlah perusahaan yang ikut dalam penawaran lelang alat kesehatan itu.

"Untuk penawaran (perusahaan) lain sulit masuk," kata dia.

Ulfa juga menyebut bahwa Dadang secara lisan telah memberi informasi terkait perusahaan-perusahaan yang akan memenangkan lelang tersebut.

Adapun pemenang lelang, kata dia, adalah perusahaan-perusahaan yang bisa mengikuti tender pelelangan di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.

"Pak Dadang Prijatna kasih tahu perusahaan yang menang ini nih, nanti saya lapor ke Pak Dadang," kata Ulfa.

Dadang yang dimaksud Ulfa adalah atasannya, yaitu mantan Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel),Dadang M Epid.

ANTARA

Berita terkait

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

7 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

8 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

9 hari lalu

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

9 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

9 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

13 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya

Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

13 hari lalu

Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

Wakil Wali Kota Tangsel dan sejumlah pejabat mendatangi Pamulang Square untuk mengusut pungli parkir liar, tapi tak mampu menemui petugas sekuriti

Baca Selengkapnya

Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

14 hari lalu

Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.

Baca Selengkapnya

Sampah di TPA Cipeucang Kian Menggunung, Menanti Kerja Sama Pemkot Tangsel Jalin dengan Daerah Lain

16 hari lalu

Sampah di TPA Cipeucang Kian Menggunung, Menanti Kerja Sama Pemkot Tangsel Jalin dengan Daerah Lain

Jika angin kencang, aroma menyengat tumpukan sampah di TPA Cipeucang, Tangsel, bisa tercium dari jarak yang jauh

Baca Selengkapnya