Suara Warga Soal Revitalisasi Monas Terbelah

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Febriyan

Kamis, 23 Januari 2020 13:32 WIB

Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta revitalisasi kawasan Monas dihentikan sementara waktu hingga Pemprov DKI Jakarta mendapatkan izin dari Kementerian Sekretariat Negara. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek revitalisasi Monas tengah menjadi sorotan. Mulai dari masalah penebangan pohon, ketidakjelasan kontraktor pelaksana tender hingga izin dari Kementerian Sekretaris Negara yang belum dikantongi oleh Pemprov DKI Jakarta menjadi masalah yang diperbincangkan.

Terlepas dari gonjang-ganjing itu, sebagian masyarakat justru mendukung proyek dengan nilai Rp 64 miliar terebut, namun ada juga yang menolak.

Dukungan datang dari seorang warga bernama Haris Fadilah yang Tempo temui di kawasan Monas. Pria berusia 47 tahun itu mendukung proyek itu. Menurut dia, revitalisasi membuat Monas memiliki tambahan spot rekreasi dan foto. Apalagi, Monas merupakan satu dari sedikit tempat wisata yang gratis di Ibu Kota.

"Saya kerja sampingan sebagai fotografer dan sering photo shoot di daerah ini, ini ngasih keuntungan sendiri untuk saya," kata Haris kepada Tempo di sekitar parkiran IRTI Monas, pada Kamis, 23 Januari 2020.

Warga lain, Sukriah juga mendukung revitalisasi. Menurut dia, janji untuk membuat taman dan kolam air di Plaza Selatan Monas dapat menjadi lokasi hiburan anak-anak. Namun, wanita 43 tahun itu menyayangkan proyek dikerjakan dengan menebangi ratusan pohon.

Advertising
Advertising

"Kalau bisa ditanamin yang baru," kata dia.

Sementara itu, warga lain yang juga sedang berwisata di Monas, Wawan, 63 tahun menolak proyek revitalisasi senilai Rp 64 miliar itu karena mengorbankan pohon-pohon besar yang sudah ada. "Sebetulnya saya pribadi gak mendukung, kita kan butuh penghijauan, apalagi Jakarta kan ada masalah polusi udara," kata dia.

Menurut dia, revitalisasi ini bisa menjadi pelajaran untuk pembangunan selanjutnya. Menurut dia, pembangunan tidak harus menebang pohon. Pohon-pohon yang sudah ada, kata dia, cukup dipangkas bagian atasnya.

"Kalau dipangkas bisa numbuh lagi, gak perlu waktu yang lama," kata Wawan.

Komisi D DPRD DKI Jakarta pun meminta proyek tersebut dihentikan sementara. Dalam rapat dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta, Ketua Komisi D Ida Mahmuda meminta proyek dihentikan hingga ada surat izin dari Setneg.

"Saya minta jangan ada pembangunan dulu. Sebab belum ada rekomendasi Kemensetneg," kata Ida dalam rapat kemarin.

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 1995, revitalisasi kawasan cagar budaya seperti di Monas, memerlukan rekomendasi Kemensetneg. Dari hasil penelusuran Komisi, kata Ida, pemerintah provinsi DKI belum mendapatkan rekomendasi dari Mensetneg untuk merevitalisasi kawasan Monas.

Kepala Dinas Cipta Karya Pertanahan dan Tata Ruang DKI Jakarta, Heru Hermanto, mengatakan bakal mempertimbangkan permintaan penghentian sementara revitalisasi tersebut. Dia pun berjanji akan berupaya melengkapi rekomendasi dari Setneg sebelum meneruskan proyek pemugaran Monas tersebut.

Berita terkait

3.454 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Demo Hari Buruh di Depan Monas, Siagakan Water Cannon

2 hari lalu

3.454 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Demo Hari Buruh di Depan Monas, Siagakan Water Cannon

Usai orasi di depan Monas, para buruh akan menuju ke Stadion Madya GBK untuk memperingati Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

8 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

8 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

8 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

11 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

14 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

16 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

17 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya