Pemkot Bekasi Minta Dibuatkan 10 JPO di Atas Rel Kereta Api
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Martha Warta Silaban
Minggu, 9 Februari 2020 18:05 WIB
TEMPO.CO, Bekasi -Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat meminta dibangunkan sepuluh jembatan penyeberangan orang atau JPO dan jembatan penyeberangan sepeda motor di atas perlintasan rel kereta api. Hal ini menyusul dioperasikannya rel dwiganda yang ditargetkan pada 2021.
"Masih dibahas titiknya, sepanjang dari mulai batas DKI sampai dengan Bekasi Timur," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Widayat Subroto pada Minggu, 9 Februari 2020.
Menurut dia, usulan disampaikan ke Direktrorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan, pemilik proyek rel dwiganda atau double-double track. "Karena begitu kelewat DDT, orang engak bisa lewat, ketutup, maka lewat atas," kata dia.
Menurut dia, usulan dibangunkan jembatan penyeberangan untuk memudahkan akses masyarakat di utara dan seletan rel kereta api. "Maksud kami kalau memang jalur kami ada yang keputus, mereka membantu prosesnya, jangan sampai benar-benar keputus, jadi enggak ada akses," kata dia.
Selain jembatan orang dan sepeda motor, kata dia, instansinya juga mengusulkan pembangunan tiga underpass. Lokasinya di Kranji (Bekasi Barat), Agus Salim (Bekasi Timur), dan penggandaan underpass di Jalan Baru samping Pasar Baru Bekasi Timur.
"Dari PJKA yang utama itu Kranji dan duplikasi di Pasar Baru, kalau Agus Salim masih proses pembahasan," ujar dia.
Menurut dia, jika DDT dioperasikan maka setiap tujuh menit sekali kereta api akan melintas, baik itu kereta commuter maupun kereta jarak jauh. Adapun sekarang DDT baru sampai ke Stasiun Cakung hingga ke Manggarai. Kementerian menargetkan proyek ini selesai 2021 mendatang sampai ke Cikarang.