TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim berkunjung ke PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun, untuk membahas soal rencana pengoperasian trem di kota Bogor.
"Saya hari ini berkunjung ke Madiun untuk bertemu dengan Direksi PT INKA. Agendanya adalah membicarakan, tindak lanjut hasil kajian dari konsultan PT Colas Rail, aspek teknis dan skema kerja samanya," kata Dedie A Rachim kepada ANTARA, Rabu 12 Februari 2020.
Hasil kajian PT Colas Rail, perusahaan konsultan kereta api dari Prancis, menyebutkan Kota Bogor layak mengoperasikan moda transportasi bernasis rel yaitu trem. Namun konsultan itu merekomendasikan agar Bogor membeli trem yang didesain khusus. Alasannya, karakter jalan raya di Kota Bogor tidak semuanya lurus.
PT Colas Rail merekomendasikan agar Pemerintah Kota Bogor mendatangkan trem baru yang didesain khusus disesuaikan dengan karakter jalan raya di Kota Bogor. Setelah berunding dengan PT KAI, Kota Bogor berencana membeli trem baru dari PT INKA di Madiun.
Untuk menindaklanjuti rekomendasi dari hasil kajian PT Colas Rail, pada Rabu ini, Dedie berkunjung ke PT INKA di Madiun. Dedie ingin membicarakan desain trem jika dioperasikan di Kota Bogor dan aspek sinkronisasi teknis sepertinya penyesuaian dengan karakter jalan dan jembatan.
"Saya juga ingin membicarakan bagaimana skema kerja samanya, termasuk opsi-opsi pembiayaan dan pengoperasiannya," katanya.
Dedie A Rachim telah membangun komunikasi dengan pimpinan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), dalam penjajagan kerja sama pada rencana pengoperasian trem di Kota Bogor.
Dedie telah bertemu dengan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI Amrozi Hamidi dan Direktur Utama Utara PT KCI Wiwik Widayanti di Gunung Geulis, Kabupaten Bogor, Kamis 6 Februari lalu.
Pada pertemuan tersebut agendanya antara lain, Dedie atas nama Pemerintah Kota Bogor, meminta bantuan PT KAI untuk dapat membantu pada pengoperasian trem di Bogor.