Revitalisasi TIM, Jakpro Jamin Planetarium Tak Disentuh
Reporter
Adam Prireza
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 19 Februari 2020 15:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Operasional Jakarta Propertindo (Jakpro) Muhammad Taufiqurrahman mengatakan gedung Planetarium tak menjadi salah satu objek revitalisasi TIM atau Taman Ismail Marzuki.
Hal itu, kata dia, dikarenakan bangunan itu merupakan cagar budaya satu-satunya cagar budaya yang ada di kawasan TIM.
"Kami tidak akan sentuh apapun di situ. Yang kami sentuh adalah bangunan-bangunan yang sudah lama, tidak layak, dan beresiko terhadap keamanan,” ujar Taufiq di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, pada Rabu, 19 Februari 2020.
Taufiq menjelaskan secara keseluruhan progres revitalisasi TIM telah 15 persen. Adapun saat itu Jakpro tengah membangun beberapa lokasi, seperti area parkir, pondasi untuk perpustakaan dan pusat dokumentasi H.B. Jassin, serta Masjid Amir Hamzah.
Jakpro juga berencana membangun Wisma Seni Budaya yang dikhususkan untuk para seniman. Menurut dia, nantinya akan ada sekitar 200 kamar yang dapat dipakai oleh seniman untuk menginap manakala tengah menggelar pentas di TIM.
“Pokoknya untuk memberikan teman-teman seniman itu tempat yang layak dan kami tidak mengkomersialisasikan itu untuk para seniman,” kata Taufiq.
Taufik mengatakan telah berkoordinasi dan berdiskusi dengan Dewan Kesenian Jakarta terkait revitalisasi TIM sejak Februari 2019 lalu. Revitalisasi, menurut Taufik, menjadi penting untuk menyediakan lokasi yang nyaman bagi para seniman untuk berkegiatan.
Lebih lanjut, kata dia, kondisi TIM saat ini tak mendukung untuk preservasi karya-karya seni yang tersimpan di sana. Ia memberi contoh dengan menampilkan foto ruang penyimpanan lukisan yang terlihat sudah rusak pada bagian langit-langitnya. “Lukisan itu ratusan juta harganya. Makanya kita perlu revitalisasi untuk dapat diselamatkan,” ujar Taufiq.
Sebelumnya dalam diskusi yang digelar di Tempo, Sekretaris Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Imam Hadi Purnomo mengatakan bahwa TIM memiliki banyak sekali aktivitas seperti Institut Kesenian Jakarta, teater, dan galeri. Selain itu ada juga kegiatan sains seperti planetarium. Hal ini perlu diperbarui dari segi sarana dan prasarananya.
Forum Seniman Peduli TIM pada Senin, 17 Februari 2020 lalu mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat. Para seniman yang sudah lama berkegiatan di TIM itu merasa sama sekali tak diajak bicara sebelum pembongkaran Gedung Graha Bhakti Budaya dan Gedung Cipta.
Komisi X DPR lantas sepakat untuk memanggil Gubernur Anies Baswedan, Jakpro, serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Mereka juga hendak melakukan inspeksi dadakan ke proyek revitalisasi TIM untuk melihat kondisi terkini di lapangan.