2 Warga Batan Indah Terpapar Radioaktif, Begini Cara Pemeriksaan

Jumat, 21 Februari 2020 18:18 WIB

Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) melakukan penyisiran sumber radioaktif yang tercecer di lokasi kecelakaan mobil pengangkut bahan radioaktif saat geladi lapang penanggulangan Kedaruratan Nuklir atau Radiologi di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, 6 Desember 2018. (Foto : ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp/am).

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Hasil dari pemeriksaan Whole Body Counting (WBC) menunjukkan dua warga Perumahan Batan Indah terpapar radiasi zat radioaktif Cesium 137. Pemeriksaan itu dilakukan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terhadap 9 warga perumahan itu.

Hasilnya dua orang terkontaminasi dan 7 lainnya tidak terkontaminasi. "Pemeriksaannya di-scan aja jadi kalau misalnya pernah melihat ct scan di rumah sakit orangnya masuk ke alat pendeteksi, ya seperti itu," kata Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Batan, Heru Umbara, Jumat 21 Februari 2020.

Menurut Heru, waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa paparan radiasi tiap orang itu kurang lebih selama 30 menit. Pemeriksaan hanya sebentar, namun analisisnya perlu waktu lama.

"Pemeriksaan yang lama itu analisisnya, harus benar-benar diketahui dari banyak segi, saat ini kalau pemeriksaan darah belum kita lakukan sekarang yang diperiksa juga tidak apa-apa," ujarnya.

Pengecekan WBC ini dilakukan untuk mengetahui dampak paparan radiasi yang diterima oleh masyarakat. Dampak radiasi terhadap manusia dapat dikategorikan menjadi dampak deterministik, yaitu dampak yang dapat diketahui dalam waktu dekat.

"Selain itu dampak radiasi juga bersifat stokastik artinya dampak ini tidak dapat diketahui dalam waktu yang singkat," ungkapnya.

Heru juga mengatakan bahwa seluruh warga Perumahan Batan Indah tidak dilarang untuk keluar rumah. Mereka hanya tidak boleh mendekati tempat yang sedang diambil tanahnya.

"Di dekat lokasi aman. Kita menggaransi bahwa yang ada di daerah ini aman, yang tidak boleh dilewati itu di dalam garis yang sudah ditandai," ujarnya.

Pengecekan WBC 9 orang itu dilakukan di laboratorium Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR), di salah satu unit kerja Batan yang berada di Kawasan Nuklir Pasar Jumat.

"Alat yang digunakan untuk pengecekan WBC merupakan alat pendeteksi kontaminasi yang didesain khusus untuk mendeteksi kontaminasi pada manusia. Alat tersebut terdiri dari alat deteksi zat radioaktif yang mampu membedakan jenis zat radioaktif, seperti Kalium-40, Caesium-137, Cobalt-60 dan lain-lain, dan meja pasien yang bergerak secara otomatis," katanya.

Sekretaris Utama Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) Hendrianto Hadi Tjahyono mengatakan, saat diukur, ada dua radioaktif di dalam tubuh manusia yakni cesium 137 dan kalium 40 (K 40). Unsur K 40 ini pasti ada di semua tubuh manusia, untuk angka cesium 137 di tubuh dua orang Batan Indah yang terkontaminasi itu kecil."Artinya tidak ada dampak radiologi dan kesehatan di tubuh dua orang yang terkontaminasi cesium 137 itu, kalau kita hitung dosis yang terserap oleh tubuh yang paling tinggi 0,12 milisievert kalau nilai batas dosis (nbd) yang di izinkan sebesar 1 milisievert," ungkapnya.

MUHAMMAD KURNIANTO

Berita terkait

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

31 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya

Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

36 hari lalu

Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

Guru besar dari ITS membuat bahan pelapis antiradar untuk alat pertahanan. Terinspirasi dari armada asing yang mampir ke Indonesia tanpa terdeteksi.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

54 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kanker dengan Pilihan Pengobatan Paling Beragam

18 Februari 2024

4 Jenis Kanker dengan Pilihan Pengobatan Paling Beragam

Meskipun rumit, beberapa jenis kanker punya lebih banyak pilihan pengobatan. Berikut jenis kanker yang disebut punya lebih banyak opsi pengobatan.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

12 Februari 2024

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.

Baca Selengkapnya

Beda Radioterapi Eksternal dan Internal untuk Penanganan Kanker

7 Februari 2024

Beda Radioterapi Eksternal dan Internal untuk Penanganan Kanker

Pahami beda radioterapi internal dan eksternal untuk pengobatan kanker. Simak penjelasan pakar berikut.

Baca Selengkapnya

Memahami Terapi Radiasi untuk Pengobatan Pasien Kanker, Cek Kelebihannya

5 Februari 2024

Memahami Terapi Radiasi untuk Pengobatan Pasien Kanker, Cek Kelebihannya

Terapi radiasi atau radioterapi berguna untuk membunuh benih-benih kanker yang sekiranya masih tersisa setelah pembedahan dan kemoterapi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Smart Luggage, Boleh Masuk Kabin Pesawat Asal Lakukan Hal Ini

19 Januari 2024

6 Fakta Smart Luggage, Boleh Masuk Kabin Pesawat Asal Lakukan Hal Ini

Tidak semua smart luggage dilarang masuk kabin pesawat. Ada yang dibolehkan masuk asal melakukan hal ini sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bikini Atoll, Pulau yang Pernah Dijadikan Uji Coba Bom Atom Amerika Serikat

17 Januari 2024

Mengenal Bikini Atoll, Pulau yang Pernah Dijadikan Uji Coba Bom Atom Amerika Serikat

Uji coba bom atom di Pulau Bikini Atoll menjadi ledakan bom atom pertama di bawah air di dunia.

Baca Selengkapnya

Berjuang Lawan Kanker, Vidi Aldiano Selesai 10 Kali Terapi Radiasi

13 Desember 2023

Berjuang Lawan Kanker, Vidi Aldiano Selesai 10 Kali Terapi Radiasi

Selain berterima kasih ke diri sendiri, Vidi Aldiano juga meminta doa agar bisa terus semangat berjuang melawan kanker dalam tubuhnya.

Baca Selengkapnya