Anies Baswedan: Drainase di DKI Tak Sanggup Tampung Hujan Ekstrem
Reporter
Taufiq Siddiq
Editor
Juli Hantoro
Senin, 2 Maret 2020 18:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kapasitas drainase di Jakarta tidak bisa menampung hujan yang turun dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan banjir.
"Nah ini poin yang ingin saya sampaikan. Curah hujan yang luar biasa tidak seimbang dengan sistem drainase yang kita miliki," ujar Anies di BNPB, Jakarta Timur, Senin 2 Maret 2020.
Anies mencontohkan saat banjir yang terjadi di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur saat banjir awal tahun lalu. Menurut dia, kawasan Halim mempunyai drainase yang bagus dan memiliki kawasan hijau tapi masih terjadi banjir.
Anies memisalkan sistem drainase yang DKI bangun dengan asumsi kapasitas 100-150, saat hujan turun di atas kapasitas drainase dengan intensitas ekstrim maka akan melimpah dan menyebabkan banjir. "Itu sama seperti kita pegang gelas, gelasnya kapasitasnya 250 ml, dituang 100 ml itu tumpah, berarti yang pegang salah. Dituang 100 ml kok tumpah? Tapi kalau dituang 500 ml dan tumpah, ya memang kapasitasnya tidak sanggup," ujarnya.
Maka kata Anies, pendekatan untuk pencegahan banjir tidak cukup hanya di sungai-sungai atau di kawasan teluk laut. Anies kemudian memaparkan rencana pengendalian banjir di Jakarta dengan konsep zero run off atau sumur resapan di rumah-rumah warga.
"Zero run off sudah menjadi keharusan. Kalau kita tidak menerapkan zero run off, bayangkan 92 persen dari kawasan ini tertutup, hanya 8 persen yang terbuka," ujarnya.
Anies mengatakan konsep sumur resapan tersebut sudah diterapkan di sejumlah gedung pemerintahan. Dan akan didorong untuk diterapkan di rumah-rumah warga.