4 Fakta Virus Corona di DKI: Heboh Gedung BRI Hingga Panic Buying

Kamis, 12 Maret 2020 09:29 WIB

Ilustrasi penggunaan masker, sebagai salah satu upaya penyebaran virus.

TEMPO.CO, Jakarta -Sejak kemunculannya di Wuhan, Cina, pada September 2019, virus Corona alias COVID-19 telah mengkhawatirkan sebagian besar masyarakat di seluruh dunia.

Pasalnya, virus Corona yang disebut-sebut berasal dari kelelawar dan berbiak di binatang ular ini daya penularannnya di manusia cepat dan dikenal mematikan.

Selang 6 bulan sejak kemunculan perdananya di Wuhan, virus Corona terdeteksi telah sampai ke Jakarta. Jumlah penderita positif virus Corona hingga Rabu, 11 Maret 2020 sudah 34 orang. Berikut ini merupakan 4 fakta munculnya wabah bernama lengkap Novel Coronavirus itu di Jakarta.

1. Diduga muncul pertama kali di Indonesia di Gedung BRI II

Dugaan pertama munculnya virus corona di Jakarta, berawal dari Gedung BRI II di Sudirman, Jakarta Pusat. Beredar kabar virus corona menjangkiti salah seorang pegawai Huawei yang berkantor di lantai 19. Hal itu sempat mengakibatkan kepanikan di antara karyawan yang berkantor di sana.

"Jujur gue sih panik, karena pegawai Huawei itu banyak banget dan sering main ke lantai gue," ujar sumber Tempo yang bekerja di Tower BRI 2, Kamis, 23 Januari 2020.

Advertising
Advertising

Kepanikan bertambah saat pihak Huawei membagikan masker kepada para karyawannya. Selain itu pada pukul 13.00, muncul broadcast dari pihak Huawei yang mengimbau para karyawan yang ingin berpergian menggunakan masker.

"Diintruksikan buat yang merasa terkena demam untuk melapor," kata sumber Tempo itu.

2. Menteri Kesehatan membantah pernyataan Gubernur DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan di Jakarta ada beberapa orang yang dicurigai mengidap corona virus. Pemprov DKI kemudian melakukan pemantauan dan pengawasan kepada mereka.

“Selama satu bulan lebih, di DKI ini ada 115 orang yang ada pemantauan, dan 32 pasien yang dalam pengawasan. Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan," ujar Anies Baswedan.

<!--more-->

Pernyataan Anies juga didahului dengan penerbitan Instruksi Gubernur atau Ingub nomor 16 tahun 2020 pada 25 Februari 2020. Dalam instruksinya, Anies memerintahkan seluruh jajaran untuk mendukung sosialisasi resiko penularan Corona di seluruh wilayah Jakarta.

Tak lama setelah itu, pernyataan Anies dibantah oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Ia mengatakan sampai 1 Maret 2020, tak ada masyarakat yang positif terkena virus corona.

“Jadi, kurang tepat pernyataan itu. Karena hasil semua PCR sampai detik ini semua negatif. Kalau negatif artinya apa? Memang ndak ada,“ ujar Terawan.

3. Terjadi panic buying usai Jokowi umumkan 2 WNI positif Corona

Pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan 2 orang di Indonesia positif mengidap virus corona. Mereka adalah anak dan ibu yang tinggal di kawasan Depok, Jawa Barat. Keduanya diduga terkena virus corona dari seorang warga negara Jepang yang juga positif.

Usai mengumumkan hal tersebut, masyarakat menjadi panik. Hal ini kemudian memicu panic buying di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta. Masyarakat yang memborong bahan makanan itu khawatir virus akan berdampak lebih buruk lagi.

Tak berapa lama setelah itu, jumlah penderita corona virus berlipat ganda. Dari yang sebelumnya hanya 2, naik menjadi 19, lalu menjadi 27, dan menjadi 34 orang saat ini.

4. Dua pasien Corona dinyatakan telah sembuh

Angin segar dalam perang melawan virus Corona mulai dirasakan pada Senin, 9 Maret 2020. Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan dua pasien positif mengidap virus Corona mulai menunjukan kesembuhan. Mereka adalah pasien 06 dan pasien 14, yang menunjukan hasil negatif dari dua pemeriksaan terakhir yang mereka jalani.

Antrean pembeli di kasir di Hypermart Gajah Mada Plaza, Gambir, Jakarta Pusat, Senin malam, 2 Maret 2020. Tak hanya etalase bahan makanan yang tampak kosong, etalase sabun tangan dan sabun cair pun tampak kosong. TEMPO/Lani Diana

"Kami sekarang sedang mengedukasi mereka untuk persiapan pulang, dengan melaksanakan self isolated (swaisolasi)," kata Yurianto di Kantor Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Maret 2020.

Yurianto mengatakan swaisolasi ini berarti kedua pasien harus mengisolasi diri dari lingkungan dan bahkan keluarganya. Isolasi yang harus dilaksanakan oleh kedua pasien itu mencangkup tetap menggunakan masker, menghindari kontak dekat dengan keluarga, tidak menggunakan alat makan dan minum bersama, dan mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama aktivitas bertemu dengan orang lain.

"Ini bukan sesuatu yang mudah karena kita harus menyampaikan betul. Meskipun sudah negatif masih kita harapkan mereka berhati-hati," kata Yurianto terkait kabar bagus pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh itu..

Berita terkait

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

44 menit lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

23 jam lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

1 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

1 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

1 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

1 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

1 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

3 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya