Sebab Pasien ODP Virus Corona Protes Layanan RSUP Persahabatan

Sabtu, 14 Maret 2020 10:29 WIB

Warga memeriksakan kesehatannya di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Selasa 3 Maret 2020. Menurut Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSPI Sulianti Saroso Tiursani Idawati, pos yang dibuka 24 jam gratis dan mulai dibuka pada minggu ketiga Januari itu mengalami peningkatan empat kali lipat pascapresiden mengumumkan dua orang positif Corona di Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andriyani, memprotes cara pemerintah menangani orang yang mengecek kesehatannya ke rumah sakit terkait dengan virus corona (Covid-19) atau disebut orang dalam pemantauan (ODP).

Yati adalah salah satu warga yang berinisiatif memeriksakan dirinya terkait corona di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur. Dia lalu digolongkan sebagai ODP. Yati justru menilai RSUP Persahabatan telah menelantarkan ODP. Sebab, pemeriksaannya tak kunjung selesai hingga malam hari.

"Aku sebagai orang yang ikut prosedur pemeriksaan protes keras terhadap pemerintah bahwa cara-cara penanganan di rumah sakit ini tidak memadai. Ini sama dengan menelantarkan warga negara," kata Yati saat ditemui di RSUP Persahabatan, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat malam, 13 Maret 2020.

Yati hendak mengecek kesehatannya karena baru saja menghadiri acara di Kuala Lumpur, Malaysia. Dia kembali ke Tanah Air pada 4 Maret 2020. Yati menilai mengecek kesehatan sebagai bentuk tanggung jawab publik meski dirinya tak mengalami gejala terinfeksi corona.

Dia tiba di RSUP Persahabatan pada Jumat, 13 Maret pukul 13.00 WIB. Perawat telah mengambil sampel darah, swab tenggorokan dan hidung. Hanya sisa satu pemeriksaan, yaitu rontgen. Sayangnya, hingga pukul 21.00 WIB, rontgen tak dimulai juga. Perawat, menurut dia, beralasan CD untuk merekam hasil pemeriksaan sudah habis.

Advertising
Advertising

"Minimnya alat dan tenaga sementara banyak sekali masyarakat yang mencoba melakukan pemeriksaan. Masyarakat bagus memiliki kesadaran tapi tidak diimbangi dengan kesiapan rumah sakit dan pemerintah," jelas dia.

Dari pantauan Tempo, pada Jumat malam, sekitar 10 orang masih duduk di ruang tunggu ODP. Seluruhnya mengenakan masker. Ada yang sedang menunggu hasil pemeriksaan, ada juga yang belum selesai menjalani tahap pemeriksaan. Seorang perawat keluar menghampiri para ODP ini sembari memanggil beberapa nama. Dia menyebut CD rontgen sudah habis.

Juru bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, menyebut orang dalam pengawasan jumlahnya terlalu banyak. "Memang butuh waktu untuk sampai pasien dipulangkan," kata Erlina lewat pesan singkat ke Tempo, Jumat, 13 Maret 2020.

RSUP Persahabatan merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk mengisolasi pasien suspect atau positif virus corona. Hingga kini ada 5 pasien positif corona dan 11 pasien dalam pengawasan (PDP) alias suspect Covid-19 yang diisolasi di RSUP Persahabatan.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

25 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya