Cegah Virus Corona, Pemilik Indekos Selektif Terima Penyewa

Reporter

Antara

Rabu, 18 Maret 2020 15:16 WIB

Bisnis Sewa Apartemen Menjanjikan di Cikarang

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik indekos atau rumah kos-kosan di wilayah Pasar Baru dan Sawah Besar, Jakarta Pusat memilih selektif dalam menerima calon penyewa. Langkah itu diambil untuk mencegah virus Corona menyebar.

"Sejak virus ini merebak di Jakarta, saya jadi khawatir dan selektif betul dalam menerima calon penyewa kamar," kata salah seorang pemilik indekos, Leni (67 tahun), di Jakarta Pusat, Rabu, 18 Maret 2020

Cara selektif yang dilakukan Leni ialah menanyakan riwayat perjalanan, tempat kerja, asal usul termasuk memperhatikan secara kasat mata tanda-tanda atau gejala penyakit tertentu dari calon penyewa kamar. "Misalnya saat berkomunikasi dia bersin, batuk dan sebagainya maka saya tolak secara halus agar dia juga tidak merasa tersinggung," ujar dia.

Selain itu, Leni mengaku secara rutin terus menjaga kebersihan lingkungan indekos.
Para penyewa juga sudah memiliki kesadaran dengan menyediakan hand sanitizer atau pembersih tangan.

Sejak pemerintah menetapkan kebijakan karyawan untuk bekerja di rumah, sebagian penyewa indekos miliknya memilih pulang ke kampung halaman masing-masing.
"Ada yang pulang ke Bandung, Bogor dan Medan," ujar dia.

Indekos yang dikelola Leni ada sejak 2018. Ia memiliki delapan kamar dilengkapi ventilasi. Tarif sewa per bulan Leni mematok Rp 800.000.

Pengelola indekos lainnya, Hendra, mengatakan hingga kini belum ada pembatasan untuk menerima calon penyewa kamar. Namun ke depan bisa saja diterapkan mengingat dampak virus Corona makin meluas. "Mungkin akan ada pertimbangan pembatasan dulu karena kami juga khawatir calon penyewa itu bisa saja terinfeksi virus," ujar dia.

Hendra memiliki 12 kamar kos. Dua di antaranya masih kosong karena penyewa sebelumnya pindah. Setiap kamar dilengkapi ventilasi dan pendingin ruangan. Ihwal kebersihan, setiap hari selalu ada petugas yang membersihkan dan mengambil sampah. "Untuk harga sewa kamar beda-beda mulai dari Rp 1,6 juta hingga Rp 1,7 juta per bulan," katanya.

Salah seorang penyewa indekos di Jakarta Pusat, Asep, mengaku cukup waswas sejak wabah Covid-19 mulai merebak di Tanah Air. "Saya jadi khawatir juga. Apalagi kalau ada calon penyewa baru karena kami tidak tahu dia sehat atau malah terinfeksi," kata dia.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

16 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

22 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya