Penumpang berdesak-desakan di dalam gerbong kereta Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis sore, 13 Februari 2020. Rekayasa dilakukan untuk menjamin keselamatan dan mengantisipasi kepadatan antrean KRL di lintas Stasiun Cikini - Stasiun Jakarta Kota. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan penumpang KRL yang kejang saat kereta tujuan Bogor memasuki stasiun Pondok Cina bukan karena corona COVID-19.
Video penumpang kejang-kejang di dalam KRL pada Rabu pukul 21.00 itu viral di media sosial.
"Setelah mendapat perawatan di pos kesehatan, pengguna mengaku memiliki riwayat sakit lambung, dan malam itu yang bersangkutan telat makan," kata VP Corporate Communications KCI Anne Purba dalam keterangan tertulisnya, Rabu malam, 18 Maret 2020.
Menurut Anne, setelah diberi minum air hangat dan obat, penumpang KRL tersebut pulih. "Kemudian keluar dari stasiun untuk melanjutkan perjalanan pulang," katanya.
Anne menyayangkan penumpang lainnya yang mempublikasikan serta menyebarkan berita tidak benar terhadap penumpang berbaju biru itu karena dikaitkan dengan wabah pandemi COVID-19.
"Tanpa penjelasan yang benar dan lengkap, mereka yang menyebarkan foto atau video semacam ini dapat terjerat pada penyebaran berita bohong, fitnah, maupun misinformasi dan disinformasi yang mengganggu kepentingan publik," kata Anne.
Dirinya pun mengimbau masyarakat agar tidak perlu membuat dokumentasi jika menemukan hal darurat dan segera memanggil petugas untuk mendapatkan pertolongan pertama. "KCI mengajak masyarakat terutama para pengguna KRL untuk mengutamakan membantu sesama pengguna dan segera memberi tahu kepada petugas," kata Anne.
Anne mengatakan jika dalam kondisi darurat yang membutuhkan penanganan tim medis, penumpang disarankan datang ke pos kesehatan yang tersedia di 30 stasiun milik PT KCI. "Petugas di Pos Kesehatan berlatar belakang perawat dan bidan. Pengguna KRL yang telah memiliki tiket dapat menggunakan fasilitas layanan ini," kata Anne.
Pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap risiko penularan virus Corona di KRL rute Bogor-Depok-Jakarta Kota dan sebaliknya. Anies meminta PT KCI untuk lebih waspada terkait penyebaran virus corona di moda transportasi itu.