Corona, RSUD Kota Tangerang Butuh APD Bagi 450 Tenaga Medis

Sabtu, 21 Maret 2020 13:30 WIB

RSUD Kota Tangerang. TEMPO/Ayu Cipta

TEMPO.CO, Tangerang -Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Tangerang sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 membutuhkan segera alat pelindung diri atau personal protective equipment bagi 450-an tenaga medis. APD dimaksud adalah berupa: masker bedah, masker N95, kacamata Google, sarung tangan, pelindung wajah, cove shoes, penutup rambut, hazardsuit, sepatu boots.

Meski ke-450 tenaga kesehatan itu tidak seluruhnya merawat pasien Covid-19, namun di rumah sakit pelat merah milik Pemerintah Kota Tangerang itu tidak memiliki alat dimaksud.

Kepala Humas RSUD Kota Tangerang dokter Tintin memohon kepada siapapun yang bersedia membantu untuk membeli APD itu. "Pengganti APD saat ini hanya jas hujan," tulisnya dalam aplikasi WhatsApp kepada Tempo disertai emoticon sedih Sabtu 21 Maret 2020.

Tintin mengatakan RSUD Kota Tangerang kesulitan saat ini, hanya dia tak bersedia menyebutkan jumlah pasien Corona yang dirawat dengan alasan Informasi pasien harus satu pintu disampaikan kepada media."Kami kewalahan, tidak ada APD sementara tenaga kesehatan harus maju terus," katanya.

Lebih lanjut Tintin menuturkan pihaknya hanya mengetuk para donasi atau orang yang menumpuk barangnya selama ini. "Kalau dengan harga yang melangit, kami tidak mampu membayar. Masker N95 kenapa sulit dan kenapa jadi sangat mahal? Tenaga kesehatan di tempat kami sangat membutuhkan," kata Tintin.

Advertising
Advertising

APD N95 di RSUD Kota Tangerang saat ini minim. Selain APD yang dibutuhkan saat ini RSUD Kota Tangerang juga sedang mempersiapkan gedung kesenian yang berlokasi di depan rumah sakit untuk nantinya memeriksa pasien dengan keluhan yang dicurigai Corona, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Menanggapi itu Kepala Dinas Informasi Komunikasi Informatika Statistik Persandian Provinsi Banten Eneng mengatakan akan meneruskan informasi itu kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten. "Kadinkes provinsi sudah memikirkan kebutuhan medis untuk semua rumah sakit rujukan dan yang sedang dipersiapkan untuk rujukan,"kata Eneng dihubungi Tempo terpisah.

Berdasarkan data kasus terkonfirmasi Covid-19 Provinsi Banten per Kamis malam 20 Maret 2020 untuk Kota Tangerang ada 6 pasien dirawat dan seorang meninggal.

Sementara ini untuk Provinsi Banten terdapat 23 kasus positif corona, 19 dirawat, 1 sembuh dan 3 meninggal. Sementara itu sebanyak 17 pasien dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP) dirawat di rumah sakit. Dari data tersebut tidak dicantumkan di rumah sakit mana mereka dirawat. Hingga saat ini status Covid-19 masih menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Dan Gubernur Banten Wahidin Halim telah mendeklarasikan melawan Corona.

Gubernur Wahidin telah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Covid 19 Pemprov Banten untuk melakukan pembersihan dan penyemprotan desinfektan di tempat-tempat umum di Provinsi Banten. Wahidin juga memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Banten memperbanyak ruang isolasi. Juga menunjuk rumah sakit umum yang bisa dimanfaatkan. "Kalau perlu kantor-kantor yang tidak terpakai kita gunakan sebagai ruang isolasi," kata Wahidin.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

14 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

18 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya