TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wagub DKI Sandiaga Uno mengaku sempat mengalami flu berat usai mengunjungi beberapa negara pada awal Maret 2020 sehingga yakin tertular corona.

Sandiaga mengatakan flu tersebut berbeda dengan yang pernah ia alami sebelumnya.

"Saya dari Jepang, ke Malaysia, Singapura, terus pulang ke sini tanggal 6 Maret, itu saya kena flu, lebih berat dari flu-flu sebelumnya," ujar Sandiaga saat konferensi pers secara online, Kamis, 26 Maret 2020.

Pada saat itu, Sandiaga segera memeriksakan dirinya ke dokter dan mendapatkan obat flu.

Banyak rekan yang menyarankan agar Sandiaga menjalani tes swab untuk mengetahui apakah sakit flu itu diakibatkan tertular virus corona Covid-19. Apa lagi, virus Covid-19 telah terlebih dahulu mewabah di negara yang dikunjungi Sandiaga.

Namun, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menolak untuk melakukan tes swab. Alasannya, dia ingin memprioritaskan tes tersebut kepada masyarakat yang lebih membutuhkan dan memiliki riwayat penyakit komplikasi.

"Saya melihat harus diberikan prioritas ke masyarakat lansia dan saudara kita yang lebih lagi membutuhkan pertolongan. Seperti yang sakit asma, paru-paru, diabetes, dan lain sebagainya," ujar Sandiaga.

Meskipun tidak menjalani tes swab, Sandiaga sudah menganggap dirinya positif corona. Dengan memposisikan diri di kondisi itu, ia mengaku lebih waspada dalam menjaga kebersihan diri.

"Saya sangat banyak bertemu orang, terakhir di Lampung itu saya ketemu mungkin ratusan sampai ribuan orang, jadi sangat mungkin saya terjangkit (corona)," kata Sandiaga.

Sampai saat ini, Sandiaga mengatakan masih menjalani isolasi mandiri atau yang ia sebut partial lock down untuk mencegah dirinya menularkan virus corona. Ia tidak lagi menerima undangan dan mengadakan meeting secara langsung.

Sandiaga Uno mengatakan saat ini kondisinya sudah membaik, walaupun masih melakukan isolasi mandiri. Ia bahkan sudah bisa melakukan aktivitas olahraga di sekitar rumahnya.