Pasar Tanah Abang Tutup Efek Corona, Pedagang Cemaskan Harga Naik

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 28 Maret 2020 06:45 WIB

Warga tertidur di samping pintu masuk Pasar Tanah Abang Blok F yang tutup di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Keputusan Perumda Pasar Jaya untuk menutup Pasar Tanah Abang dalam rangka pencegahan wabah COVID-19 alias virus Corona meluas berdampak pada banyak hal.

Dampak itu tidak hanya pada penjualan namun juga terhadap penghasilan buruh dengan upah harian seperti porter ataupun jasa angkot di kawasan Pasar Tanah Abang itu.

Beberapa pedagang Pasar Tanah Abang pun berharap agar penutupan sementara itu cepat berlalu sehingga aktivitas di pasar terbesar se-Asia Tenggara itu dapat kembali normal seperti sedia kala.

"Kan ga ada kebijakan kan buat pedagang, kalo ojol kan ada penundaan cicilan. Sedangkan pedagang ga ada kebijakan. Jadi ya solusinya ya tetap harus buka. Karena pas buka meskipun sepi tapi ada yang belanja, jadi masih bisa melakukan perputaran uang," kata Irwandrik salah satu pedagang pakaian muslim di Blok A Tanah Abang yang terimbas penutupan sementara saat dihubungi, Jumat, 27 Maret 2020.

Berbeda dengan kedua pedagang sebelumnya, Indah pedagang sayur di blok G Pasar Tanah Abang yang tokonya masih buka. Ia berharap agar COVID-19 dapat segera berlalu sehingga aktivitas perdagangan dapat kembali normal.

"Ya berharap ini cepet selesai, kalo pedagang sembako kayak kita bukan takut sepinya aja tapi takut harga makin mahal apalagi bentar lagi puasa," kata Indah.

Suasana kawasan Pasar Tanah Abang yang tampak sepi di tengah wabah virus Corona, di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya menutup tiga blok yaitu blok A, blok B, serta blok F di Pasar Tanah Abang selama satu minggu mulai dari Jumat (27/3) hingga Minggu (5/4) dalam rangka mengurangi kerumunan massa di ruang publik mencegah potensi penyebaran COVID-19.

“Penutupan dilakukan besok pertanggal 27 Maret hingga 5 April mendatang, seluruh aktivitas perdagangan di pasar tersebut kita liburkan sementara, ini merupakan salah satu langkah pencegahan dan penyebaran virus Corona. Terkecuali di Blok G boleh berjualan khusus bahan pangan saja,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin saat dihubungi, Kamis, 26 Maret 2020.

ANTARA

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya