RS Darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran Isolasi 411 Orang

Senin, 30 Maret 2020 10:01 WIB

Petugas menyiapkan alat-alat medis di salah satu ruangan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Ahad, 22 Maret 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 411 orang saat ini tengah menjalani isolasi dan perawatan di RS Darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka yang menjalani isolasi di sana merupakan pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien positif corona atau COVID-19.

"Dari 411 orang itu, 252 di antaranya merupakan pria dan 159 wanita," ujar Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Wisma Atlet, Laksamana Madya TNI Yudo Margono saat dihubungi, Senin, 30 Maret 2020.

Yudo menjelaskan, 411 orang itu terdiri dari 230 PDP, 89 ODP, dan 92 pasien positif corona. Mereka merupakan rujukan dari berbagai rumah sakit, tak hanya dari rumah sakit rujukan pemerintah saja.

"Masyarakat yang masuk ODP, dapat langsung saja datang ke situ, nanti keputusan tentang isolasi atau tidak, itu dari hasil pemeriksaan," ujar Yudo.

Jumlah masyarakat yang terinfeksi virus corona terus bertambah sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Hingga hari ini, virus asal Wuhan, Cina itu telah menelan korban jiwa hingga 114 orang atau 9 persen dari 1.285 orang yang terinfeksi.

Advertising
Advertising

Meningkatnya jumlah pasien itu membuat beberapa rumah sakit kewalahan dan tak bisa menampung pasien. Sehingga pemerintah pusat memutuskan memakai Wisma Atlet sebagai RS darurat corona.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan hanya lima dari 7 tower Wisma Atlet yang digunakan untuk Rumah Sakit Darurat. "Tower 6 dan 7 digunakan untuk menerima pasien yang indikasi positif dan dilakukan pemeriksaan. Kedua gedung juga dilengkapi perlengkapan seperti laboratorium termasuk ruang radiologi," ujar Hadi.

Di Tower 6 dan 7 juga disiapkan ruang isolasi ICU dan non-ICU. Kamar yang ada di dalam tower pun sudah dimodifikasi dan sesuai dengan standar rumah sakit.

Salah satunya, kata Hadi, seluruh pendingin ruangan telah berstandar HEPA atau High Efficiency Particulate Air, sehingga udara yang masuk sudah dalam kondisi steril. "Untuk pendukung tenaga medis itu disiapkan di Tower 1," ujar Hadi.

Adapun tenaga medis itu terdiri dari TNI, Polri, BUMN, gabungan RS swasta dan kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya terkait dengan perawatan COVID-19. Letak tower dokter dan perawat terletak cukup jauh dari ruang pasien.

Selain itu, tersedia juga 1 tower di RS Darurat Corona Wisma Atlet yang ditempati oleh anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, dan kelompok relawan. Mereka menempati Tower 3 yang berdekatan dengan gedung rawat inap pasien.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

7 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

13 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

19 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

22 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya