12 Hari, 519 Orang Diisolasi di RS Darurat Corona Wisma Atlet

Sabtu, 4 April 2020 17:01 WIB

Aktivitas petugas berpakaian APD di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020. Pasien yang dirawat di RS ini terdiri dari 86 Pria dan 58 Wanita, sebanyak 9 pasien di antaranya dinyatakan positif corona. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dibuka pada 23 Maret 2020, Rumah Sakit Darurat Corona Wisma Atlet terus menerima pasien rujukan dari sejumlah rumah sakit yang sudah penuh. Hingga hari ini, sebanyak 519 pasien terkait COVID-19 menjalani perawatan di sana.

"Jumlah pasien yg dirawat bertambah 23 org menjadi 519 orang," ujar Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Corona Wisma Atlet, Laksamana Madya TNI Yudo Margono saat dihubungi, Sabtu, 4 April 2020.

Yudo menjelaskan, 519 orang itu terdiri dari 190 pasien dalam pengawasan, 75 orang dalam pemantauan, dan pasien yang positif corona 254 orang. Para pasien itu merupakan rujukan dari berbagai macam rumah sakit, tak khusus dari rumah sakit rujukan pemerintah saja.

"Masyarakat yang masuk ODP, dapat langsung saja datang ke situ, nanti keputusan tentang isolasi atau tidak, itu dari hasil pemeriksaan," ujar Yudo.

Seperti diketahui, jumlah masyarakat yang terinfeksi virus corona terus bertambah sejak kasus pertamanya diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Hingga hari ini, virus asal Wuhan, Cina itu telah menelan korban jiwa hingga 181 orang atau 10 persen dari 1.671 orang yang terinfeksi.

Advertising
Advertising

Meningkatnya jumlah pasien itu membuat beberapa rumah sakit kewalahan dan tak bisa menampung pasien. Sehingga pemerintah pusat memutuskan memakai Wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan hanya 5 dari 7 tower Wisma Atlet yang digunakan untuk Rumah Sakit Darurat. "Tower 6 dan 7 digunakan untuk menerima pasien yang indikasi positif dan dilakukan pemeriksaan. Kedua gedung juga dilengkapi perlengkapan seperti laboratorium termasuk ruang radiologi," ujar Hadi.

Selain itu, Hadi mengatakan di Tower 6 dan 7 juga disiapkan ruang isolasi ICU dan non-ICU. Kamar yang ada di dalam tower pun sudah dimodifikasi dan sesuai dengan standar rumah sakit. Salah satunya, kata Hadi, seluruh pendingin ruangan telah berstandar HEPA atau High Efficiency Particulate Air, sehingga udara yang masuk sudah dalam kondisi steril.

"Kemudian untuk pendukung tenaga medis itu disiapkan di Tower 1," ujar Hadi.

Adapun tenaga medis itu terdiri dari TNI, Polri, BUMN, gabungan RS swasta dan kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya terkait dengan perawatan COVID-19. Letak tower dokter dan perawat terletak cukup jauh dari ruang pasien.

Di RS Darurat Corona Wisma Atlet juga tersedia sebuah tower yang ditempati oleh anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, dan kelompok relawan. Mereka nantinya akan menempati Tower 3 yang berdekatan dengan gedung rawat inap pasien.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya