Netizen Keluhkan Kepadatan Penumpang di KRL Saat PSBB Jakarta
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 13 April 2020 10:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Netizen mengeluhkan kepadatan di stasiun kereta rel listrik (KRL) akibat dari penyesuaian jam operasional kereta selama PSBB Jakarta.
Sejumlah akun Twitter mempertanyakan penerapan jarak fisik alias physical distancing sementara areal stasiun dipadati penumpang.
Akun @b2bobs misalnya, mengunggah sebuah foto mengularnya antrean penumpang untuk memasuki Stasiun Depok pagi ini. Dia mengunggah foto itu pukul 06.19 untuk membalas cuitan akun resmi PT Kereta Commuter Indonesia soal penanda physical distancing di gerbong kereta.
"Use your brain before open your mouth," cuit @b2bobs, Senin, 13 April 2020.
Kepadatan penumpang kereta juga terjadi di Stasiun Bogor. Pantauan Tempo, akun @DelviJulita membagikan empat foto yang memperlihatkan mengularnya antrean masuk ke Stasiun Bogor pagi ini.
Petugas tampak menghentikan pergerakan penumpang agar tak berjubel menunggu di peron kereta. Alhasil, kepadatan juga terjadi setelah memasuki stasiun.
"Physical distancing? @CommuterLine," tulis dia.
"Setelah masuk di dalem stasiunnya juga antri. Stasiun Bogor @CommuterLine," cuit akun @mimadk.
Netizen dengan akun @uda_rozi mengeluhkan hal serupa. Dia menyebut penumpukan penumpang berlangsung di Stasiun Bogor. Dia pun mempertanyakan penerapan pembatasan jarak selama PSBB berlangsung.
"Terjadi penumpukan di Stasiun Bogor, apakah ini sosial distancing? Namun di stasiun malah terjadi seperti ini, kemudian siapa yang menjamin setelah dibatasi di Stasiun Bogor, di stasiun berikutnya tidak akan terjadi penumpukan juga?" tanya dia.
PSBB di Jakarta berlaku sejak 10 April 2020. Sejumlah transportasi umum membatasi jam operasional selama PSBB, termasuk KRL Jabodetabek. PT KCI menyesuaikan jam operasional kereta mulai 10 April.
Jam operasional KRL berubah menjadi 06.00-18.00 selama PSBB Jakarta. Selain itu, PT KCI hanya mengoperasikan 683 perjalanan KRL, satu gerbong maksimal diisi hanya 60 orang, dan jaga jarak antar penumpang di dalam gerbong.