Kisah Perawat COVID-19 Tentang Pelatihan Hingga Memotivasi Pasien

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 19 April 2020 15:58 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Nurdiansyah, perawat Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, bercerita kesehariannya merawat pasien yang sudah terkonfirmasi positif mengidap Coronavirus Disease alias COVID-19.

Dalam tayangan langsung di akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),

Nurdiansyah mengatakan dirinya sudah terbiasa menangani pasien dengan penyakit infeksi. “Tadinya saya bekerja di ruangan khusus pasien HIV/AIDS,” tutur dia dalam tayangan tersebut, Ahad, 19 April 2020.

Nurdiansyah telah satu tahun setengah bekerja di RSPI Sulianti Saroso. Pada awal Desember tahun lalu, kata dia, tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut telah menjalani pelatihan untuk pengendalian dan pencegahan infeksi virus Corona.

Saat itu belum diketahui kalau penyakit yang diakibatkan oleh virus tersebut bernama COVID-19.

Pada awal bulan Maret tahun ini, kasus Covid-19 pertama dengan dua pasien positif ditemukan di Indonesia. Keduanya dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Saat itu pula, kata Nurdiansyah, para perawat ditugaskan ke beberapa ruangan. Nurdiansyah kedapatan merawat pasien Covid-19. “Ketika di ruangan itu melakukan perawatan ke pasien dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) yang lengkap atas sampai dengan bawah,” kata Nurdiansyah.

Nurdiansyah menceritakan, setibanya di RSPI Sulianti Saroso, dirinya diharuskan mengganti bajunya ke pakaian perawat yang khusus. Sambil mengenakan masker, ia menuju ke ruang perawat untuk melihat laporan perkembangan medis pasien atau biasa disebut operan.

“Sebelum itu kita berdoa dulu agar kesembuhan pasien, terus kemudian perawat-perawatnya kita sendiri terhindar dari penyakit,” ucap dia.

Setelah itu, kata Nurdiansyah, dirinya memonitor kondisi pasien lewat Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di setiap kamar pasien. Perawat akan bertanya kepada pasien apa yang dibutuhkan sebelum mereka masu ke dalam ruangan. Beberapa kebutuhan pasien yang ia maksud misalnya pasien ingin mengganti baju, jadwal ganti infus, makan, atau minum obat.

Advertising
Advertising

Nurdiansyah kedapatan bagian di ruang rawat inap dengan jadwal dinas pada pagi, siang, dan malam. Akibat kondisi ruang isolasi yang penuh, kata dia, satu perawat bisa menangani 2-3 pasien. Di mana satu pasien bisa memakan waktu satu jam untuk setiap penanganannya. “1 jam 1 pasien, paling cepat 30 menit. Artinya ketika kami pegang pasien bisa jadi kami di dalam itu 3 jam lebih,” kata Nurdiansyah.

Salah satu perawat Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Nurdiansyah berbagi cerita soal penanganan COVID-19 di Grha BNBP Jakarta, Minggu, 19 April 2020. Kredit: ANTARA

Menurut Nurdiansyah, tak jarang pasien meminta perawat untuk tinggal lebih lama meskipun penanganannya telah selesai. Di saat seperti itu, lanjut dia, perawat memotivasi pasien dengan berbagai cara.

“Sampai Pasien itu pegang tangan kami, ketika sesak kami berikan penguatan, kami ajarkan teknik nafas dalam agar rileks, dan kami arahkan untuk menonton hal positif di kamar pasien itu kan ada TV jadi kita anjurkan nonton-nonton hal yang positif,” ucap dia.

Hingga kemarin, Sabtu, 18 April 2020, RSPI Sulianti Saroso merawat 23 pasien dengan kategori pasien dalam pengawasan (PDP) 9 orang dan 14 orang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-2.

RSPI Sulianti Saroso merawat pasien tersebut di tiga ruangan isolasi, yakni sebanyak 20 orang dan tiga orang dirawat di ruangan unit perawatan intensif (Intensive Care Unit/ICU) berkategori PDP (1 orang) dan positif (2 orang).

Sebanyak lima orang pasien COVID-19 di antaranya dinyatakan sembuh Sabtu kemarin. tiga pasien Corona sembuh itu merupakan kategori pasien positif Corona atau terpapar Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dan dua PDP. Dengan demikian, total pasien sembuh setelah mendapat perawatan di RSPI SS bertambah menjadi 88 orang terdiri atas PDP 45 orang dan 43 pasien terkonfirmasi positif memiliki COVID-19.

Sampai saat ini, RSPI SS sudah merawat 136 pasien COVID-19 sejak menangani pasien kasus 01 dan 02 pada awal Maret lalu, di antaranya 58 berstatus PDP dan 78 positif COVID-19. Dari 136 orang yang dirawat itu, 21 orang di antaranya meninggal dunia positif COVID-19 dan empat orang meninggal dunia berkategori PDP.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya