Alumni Unhas Jabodetabek Buka Posko Kemanusiaan di Tebet

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 22 April 2020 08:40 WIB

Ilustrasi pemberian bantuan sosial. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin atau IKA Unhas Jabodetabek siap menyalurkan bantuan bahan pokok dengan sasaran mahasiswa, alumni Unhas, maupun para perantau, serta warga kurang mampu terdampak Covid-19.

Kegiatan donasi kemanusiaan ini sekaligus untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jabodetabek yang merupakan orang-orang terdampak dari pandemi Covid-19.

Koordinator Posko Kemanusiaan IKA Unhas Jabodetabek Awaluddin mengatakan, kegiatan tersebut berjalan atas partisipasi warga IKA Unhas yang ada di Jabodetabek. Bantuannya dalam bentuk donasi dana ataupun bahan pokok.

"Kegiatan ini berjalan dengan agenda tahap pertama, saat ini menjelang Ramadhan," kata Awaluddin.

IKA Unhas Jabodetabek telah membuka Posko Kemanusiaan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Posko Kemanusiaan ini juga bekerja sama dengan Koperasi IKA Unhas Cendekia.

Advertising
Advertising

Kegiatan kemanusiaan tersebut diharapkan dapat terus berjalan membantu masyarakat maupun mahasiswa rantau di Jabodetabek yang membutuhkan bantuan di tengah pandemi Covid-19.

"Diharapkan gerakan kemanusiaan ini terus berjalan seiring dengan kondisi wabah Covid-19 yang berimbas pada pergerakan perekonomian negeri ini," jelasnya.

Awaluddin mengatakan, partisipasi alumni Unhas ini sebagai wujud solidaritas sesama alumni dan anak bangsa. Pada tahap pertama, sebanyak 100 paket bahan pokok akan dibagikan.

"Aksi ini menjadi bagian dari wujud iman, ilmu, dan amal sebagai bentuk pengabdian untuk negeri tercinta," ujar Awaluddin.

Ketua IKA Unhas Jabodetabek, Muhammad Ismak mengatakan gagasan ini muncul seiring kegelisahan akibat ekonomi yang terpukul sebagai dampak pandemi Covid-19. Mereka yang terdampak pertama kali adalah masyarakat yang mengandalkan penghasilan harian.

"Terlebih jika kebijakan untuk menghindarkan pandemi dengan adanya PSBB yang semakin meluas, maka dampak tersebut akan semakin dalam buat sebagian masyarakat," kata Ismak.

Oleh karena itu, sebagai wujud keprihatinan akan dampak Covid-19, Muhammad Ismak mengajak alumni Unhas melalui IKA Unhas Jabodetabek untuk berbuat sesuatu. Sehingga dimulailah untuk mengumpulkan sumbangan-sumbangan dari para alumni yang ada di Jabodetabek.

"Harapan saya dalam keadaan pandemi yang waktunya kita tidak tahu sampai kapan, dapat terwujud solidaritas kemanusiaan di antara kita. Kita saling berbagi, saling memberikan dukungan, menguatkan satu sama lain, bukan hanya fisik tapi juga mental yang harus kita kuatkan saat ini," kata Ismak.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

8 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

14 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

17 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya