Wabah Covid-19, Kakak Beradik di Bekasi Sumbangkan Celengan ke RS

Selasa, 28 April 2020 13:46 WIB

Kakak beradik bernama Tania Amelinda (15) dan Maulida Lailatul (9) membantu mengumpulkan uang dari celengan mereka untuk disumbangkan ke RSUD Kabupaten Bekasi. ANTARA

TEMPO.CO, Cikarang - Kakak beradik bernama Tania Amelinda (15) dan Maulida Lailatul (9) menyumbangkan uang celengan untuk membantu penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.

Celengan hasil menyisihkan sebagian uang jajan itu disumbangkan agar RSUD Kabupaten Bekasi bisa memenuhi kebutuhan alat pelindung diri untuk tenaga medis selama wabah COVID-19.

Dua anak warga Taman Tridaya Indah 1, Kecamatan Tambun Selatan, tersebut menyerahkan uang Rp2.270.000 yang mereka tabung dalam beberapa tahun terakhir kepada Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi, Sumarti.

"Anak saya melihat pemberitaan mengenai pandemi virus corona yang terus mewabah dan sulitnya petugas medis mendapatkan APD," kata Taih Minarno, orangtua kedua anak itu, di Cikarang, Selasa 28 April 2020.

Taih Minarno mengatakan bahwa anaknya Maulida sering bertanya mengenai pentingnya alat pelindung diri bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19.

"Si Amel kakaknya juga tergerak hatinya dan ingin menyumbangkan tabungan pula dengan tujuan membantu petugas medis membeli APD," kata dia.

Menurut dia, kedua anaknya berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan bisa bisa kembali belajar di sekolah bersama teman-teman.

Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi Sumarti mengapresiasi kakak beradik Tania dan Maulida membantu rumah sakit menangani pasien COVID-19.

"Niat mulia membantu sesama memang tidak mengenal usia," kata Sumarti. "Mereka masih kecil, tapi punya kepedulian yang luar biasa, membantu dokter yang menangani pasien COVID-19. Apa yang dilakukan kedua bocah tersebut akan memberikan dorongan moral kepada warga lainnya untuk melakukan hal serupa."

Ia mengatakan bahwa rumah sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri bagi petugas medis yang menangani pasien Covid-19. "Kebutuhannya sangat tinggi, masker bedah saja setiap hari kita butuh 25 sampai 30 boks, satu boks isi 50. Kemudian belum lagi masker yang N95, belum lagi face seal (pelindung wajah). Banyaklah kebutuhannya dan rata-rata itu disposable (sekali pakai). Belum juga baju yang dipakai teman-teman petugas medis," katanya.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 menit lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

12 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

14 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya