DPRD DKI Sebut Kebijakan Menhub Buka Transportasi Membingungkan

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 8 Mei 2020 09:35 WIB

Petugas medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soekarno Hatta melakukan pengecekan data kesehatan calon penumpang sebelum melakukan penerbangan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 7 Mei 2020. Pemerintah melalui kementerian Perhubungan membuka kembali penerbangan domestik dengan penumpang bersyarat seperti pebisnis, penumpang Repatriasi, perjalanan dinas pejabat negara dan tamu negara dengan wajib menyertakan surat keterangan Negatif COVID-19 dari rumah sakit. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz menilai kebijakan pemerintah pusat membingungkan terkait dengan pembukaan seluruh transportasi mulai Kamis, 7 Mei 2020. "Ini terlihat jadi seperti inkonsisten pemerintah pusat dengan pembatasan yang dilakukan pemerintah daerah," kata Aziz saat dihubungi.

Sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi yang menyebut bahwa seluruh moda transportasi komersial untuk angkutan penumpang darat, laut, serta udara akan kembali beroperasi mulai, 7 Mei 2020.

Budi menjelaskan bahwa relaksasi pengoperasian seluruh moda transportasi itu sudah dirundingkan dengan Tim Gugus Tugas Covid-19. Tim Gugus Tugas dalam hal ini bertindak menetapkan kriteria penumpang yang boleh menggunakan layanan transportasi umum di wilayah PSBB.

Menurut Aziz, pemerintah pusat semestinya melihat data dalam membuat kebijakan melonggarkan operasional transportasi. Hingga hari ini, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu, data kasus pasien yang terinfeksi virus corona masih terus naik. "Kecuali kalau memang grafiknya sudah terus turun. Baru perlahan bisa melakukan relaksasi."

Kata Aziz, pemerintah pusat terlalu dini membuka seluruh transportasi meski telah menetapkan pembatasan untuk penumpangnya. Dalam membuat kebijakan semestinya pemerintah bertanya kepada ahli yang kompeten.

Advertising
Advertising

Saat pandemi seperti sekarang, semestinya pemerintah berkonsultasi dengan ahli kesehatan. Sebab, masalah yang dihadapi adalah masalah kesehatan. Saat ini, kata dia, pemerintah pusat terkesan berkonsultasi kepada ahli ekonomi dalam mengatasi darurat kesehatan.

"Makanya jadi terlihat kebijakannya aneh. Analisanya jadi aneh," ucapnya. "Mau mengatasi masalah kesehatan, tapi bertanyanya dengan orang yang tidak kompeten di bidang kesehatan. Jadi tidak nyambung."

Menurut dia, ekonomi hampir seluruh negara memang sedang hancur karena wabah ini. Namun, jika pemerintah salah kebijakan dalam mengatasi wabah ini bisa berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar dan lebih sulit untuk diatasi.

Jika terjadi gelombang kedua pandemi Covid-19 yang tidak bisa ditanggulangi, Aziz khawatir pemerintah bakal semakin tidak berdaya menanggulangi dan keterpurukan ekonomi semakin terjadi hingga menyebabkan masalah sosial dan politik.

"Jangan melihat masalah kesehatan ini dari sudut pandang ekonomi dan militer," ujarnya. "Lebih baik keadaan freeze (dibatasi) semuanya sampai ada di titik aman, daripada mengambil risiko yang lebih besar."

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

9 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

3 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

4 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

7 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya